Dari penelitian yang dilakukan terhadap 88 wanita hamil di Rio de Janeiro dalam kurun bulan September 2015 dan Februari 2016, peneliti menemukan, 72 orang di antaranya positif memiliki virus Zika, baik di darah atau urine mereka, maupun keduanya. Gejala fisik yang muncul pada diri mereka antara lain ruam, nyeri sendi, mata merah dan sakit kepala.
Peneliti kemudian juga melakukan tindakan ultrasound pada janin dari 42 wanita yang positif terkena Zika dan membandingkannya dengan beberapa ibu hamil lain yang tidak terserang virus ini. Ternyata, di kelompok yang positif, janin dari 12 orang di antaranya (29 persen) dipastikan mengalami kecacatan. Sedangkan pada kelompok yang negatif, 16 orang mengalami kecacatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lima lainnya lahir dalam ukuran yang lebih kecil dari normal dan sebagian di antaranya mengalami mikrosefali. Tujuh janin mengalami lesi pada sistem saraf pusatnya, tujuh lainnya kelebihan cairan ketuban, cairan otak atau cairan arteri umbilikal.
Satu janin bahkan mempunyai masalah tambahan, termasuk mikrosefali dan gangguan pada perkembangan otaknya, gangguan pertumbuhan, dan potensi clubfoot (cacat lahir bawaan yang memperlihatkan adanya posisi kaki yang membengkok ke bawah dan memutar ke dalam, red).
Baca juga: Cegah Gigitan Nyamuk, Amankah Ibu Hamil Pakai Losion Antinyamuk?
Peneliti berkesimpulan. meskipun gejalanya ringan, infeksi virus Zika selama kehamilan dapat dikaitkan dengan dampak yang sangat buruk, mulai dari kematian, insufisiensi plasenta, gangguan pertumbuhan janin dan cedera pada sistem saraf pusat.
"Temuan ini sangat mengganggu," komentar salah satu peneliti Dr Anthony Fauci dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases seperti dikutip dari Livescience, Senin (14/3/2016).
Fauci menambahkan, dari penelitian berskala kecil yang mereka lakukan, gangguan atau kecacatan pada janin sudah ditemukan pada 29 persen wanita yang positif terserang Zika. "Tidak menutup kemungkinan akan ada kecacatan lain atau yang lebih buruk terjadi ketika bayinya sudah lahir," imbuhnya.
Bahkan, studi yang sama juga memperlihatkan, gangguan perkembangan pada janin akibat virus Zika tidak pilih-pilih, walaupun mungkin sang ibu baru terserang virus ini saat usia kandungannya sudah tua atau mendekati masa persalinan.
Baca juga: Cegah Dampak Zika dengan Tunda Hamil dan Dilarang Berciuman, Berlebihankah?
(lll/vit)











































