Menurut peneliti dari Hospital Clinic of Barcelona, tumor dapat tumbuh dengan cepat pada mereka yang mengidap sleep apnea, yaitu gangguan tidur yang ditandai dengan terhambatnya pernapasan saat tidur dan kemudian memicu dengkuran.
Perlu dipahami bahwa mendengkur terjadi karena otot di tenggorokan 'ambruk' dan membatasi suplai udara ke dalam tubuh. Akibatnya, organ-organ vital kekurangan oksigen atau biasa disebut dengan hypoxia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Stres Bisa Picu Penyebaran Kanker
Namun peneliti mengakui bahwa temuan mereka baru sebatas dari hasil percobaan pada tikus. Meski begitu, hasil studi tersebut dianggap sesuai dan dapat memberikan gambaran tentang kaitan antara pembatasan oksigen dan persebaran kanker.
"Mekanisme tubuh ketika menghadapi hypoxia memberikan gambaran tentang mengapa kondisi yang dapat membatasi aliran oksigen ke organ atau jaringan tubuh seperti halnya sleep apnea dapat mempercepat persebaran kanker," ungkap salah satu peneliti, Dr Antoni Vilaseca seperti dikutip dari The Sun, Selasa (15/3/2016).
Baca juga: 'Lari' dari Pengobatan Medis, Kanker Justru Bisa Menyebar dan Makin Parah
Studi ini dianggap mampu menjelaskan betapa buruknya efek kurang tidur atau kualitas tidur yang rendah terhadap perkembangan atau risiko kemunculan kanker. Di sisi lain, pasien yang rutin berolahraga dan menggunakan masker khusus untuk mengatasi sleep apnea saat tidur dapat mengurangi risiko persebaran kanker ini.
Sayangnya, hingga saat ini penyebab sleep apnea belum dapat dipastikan oleh peneliti. Namun sebagian besar sepakat ini mungkin ada kaitannya dengan obesitas, kebiasaan merokok dan juga mengonsumsi alkohol. (lll/up)











































