Menurut studi dari Finlandia, kebiasaan ini dapat menurunkan risiko anak terkena serangan jantung saat dewasa kelak. Disebutkan bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan bebas stres, lebih mungkin untuk tumbuh sehat.
Dalam studi ini, peneliti melibatkan sekitar 311 anak-anak berusia 12-18 tahun. Ketika mereka mencapai usia 28 tahun, tim meneliti jumlah endapan kalsium di pembuluh darah responden. Hal ini berkaitan dengan penyempitan pembuluh darah, yang akan meningkatkan risiko serangan jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasilnya, mereka yang memiliki kesejahteraan psikososial tinggi sejak kecil risikonya 15 persen lebih rendah untuk menalami endapan kalsium di pembuluh darahnya.
"Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan psikososial tinggi memiliki efek jangka panjang terhadap kesehatan jantung dan pembuluh darah," ujar Dr Markus Juonala dari University of Turku di Finlandia.
Meskipun demikian, Juonala mengingatkan bahwa penelitian ini bersifat observasional dan tidak lantas menyebutkan bahwa stres masa kecil berhubungan langsung dengan penyumbatan arteri atau serangan jantung.
"Hanya saja, stres selama masa kanak-kanak mungkin memicu perubahan dalam fungsi metabolisme dan peradangan. Hal ini kemudian berkontribusi terhadap kadar kalsium di arteri," tutur Juonala, seperti dikutip dari News Max Health pada Rabu (16/3/2016).
Baca juga: Ini yang Perlu Diperhatikan Ortu Jika Ingin Membawa Bayi Naik Pesawat
(ajg/vit)











































