Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Angola, Hernando Agudelo Ospina, mengatakan wabah demam kuning kali ini lebih rumit dan kompleks. Sebabnya, akar masalah yakni penanggulangan sampah dan sanitasi di kota-kota besar belum bisa teratasi.
"Sudah 158 orang meninggal akibat wabah ini, meningkat pesat dari yang hanya 50 pada beberapa bulan terakhir," tutur Ospina, dikutip dari Reuters, Senin (21/3/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oleh karena itu masalah awal yakni penanggulangan sampah dan sanitasi harus segera dibereskan. Penyakit ini akan lebih menular di daerah perkotaan daripada pedesaan karena sampah," tambahnya lagi.
Demam kuning mulai mewabah di Angola sejak akhir tahun 2015 lalu. Pakar mengatakan buruknya sanitasi dan pengaturan sampah menjadi alasan banyaknya nyamuk yang menjadi vektor penyebaran penyakit ini.
Salah satu yang menjadi perhatian adalah kota Viana, di mana kasus pertama demam kuning ditemukan. Diketahui daerah ini merupakan daerah pinggir kota yang menjadi tempat pembuangan sampah sementara bagi masyarakat perkotaan.
Masalah sampah dan sanitasi ini juga diketahui meningkatkan kasus penyakit lain seperti malaria, kolera dan diare kronis. Masalah pembuangan sampah sudah akan diselesaikan pemerintah untuk mencegah penularan.
Di sisi lain, pihak swasta yang mengelola sampah dan sanitasi mengaku tidak mendapat bayaran beberapa bulan terakhir. Hal ini membuat mereka tidak bisa bekerja. Apalagi kondisi perekonomian Angola juga sedang tidak baik.
Baca juga: Hutan Zika di Uganda, Tempat Pertama Kali Virus Zika Ditemukan
Demam kuning merupakan penyakit bersumber nyamuk mirip dengan chikungunya dan demam berdarah. Karena masih tergolong keluarga Flavirus, gejala awal yang ditimbulkan biasanya tidak parah. Sakit kepala, mual, demam dan kehilangan nafsu makan merupakan gejala awal yang umum terjadi.
Sekitar 15 persen pasien demam kuning mengalami fase dua, di mana keparahan penyakit meningkat dan bisa menyebabkan kematian. Virus yang ada masuk menyerang hati sehingga menyebabkan kulit pasien berwarna kekuningan dan rasa sakit di bagian perut. (mrs/vit)











































