Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari University of Wurzburg, Jerman, menyebutkan bahwa wanita yang menerapkan diet Mediterania lebih jarang yang mengidap masalah berkaitan dengan tulang. Mereka juga dilaporkan memiliki struktur tulang yang lebih kuat.
Sekitar 90.014 responden wanita yang rata-rata berusia 64 tahun ini diminta untuk mengisi kuesioner. Kuesioner tersebut berisi tentang bagaimana kebiasaan makan mereka sehari-hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Diet Mediterania Diklaim Dapat Kurangi Risiko Kanker Payudara
"Hasil studi ini menegaskan bahwa pola diet sehat ala Mediterania berpotensi memainkan peran penting dalam pemeliharaan kesehatan tulang, terutama pada wanita pascamenopause," tutur peneliti utama Dr Bernhard Haring, seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (29/3/2016).
Sejumlah penelitian lain juga telah menyoroti manfaat kesehatan dari diet Mediterania, termasuk di antaranya mengurangi risiko kanker, penyakit jantung dan demensia.
Diet ini sendiri merupakan sebuah istilah yang diambil dari kebiasaan cara makan orang-orang dari negara-negara di sekitar laut Mediterania. Pola makan ini meliputi bahan seperti biji-bijian, kacang-kacangan, buah-buahan, rempah-rempah, minyak zaitun, sayuran, kentang, pasta dan nasi.
Dalam diet Mediterania juga lebih banyak dikonsumsi buah-buahan segar, sayuran dan biji-bijian, termasuk kacang-kacangan seperti kedelai atau jenis kacang lainnya. Yang pasti, sumber lemak jenuh tunggal dalam pola makan ini adalah minyak zaitun. Minum air putih yang cukup juga penting dilakukan dalam diet ini.
Baca juga: Bosan Bertubuh Gemuk? Turunkan Berat Badan dengan Diet Tinggi Protein, Yuk!
(ajg/up)











































