Padahal menurut konsultan Michael Caron dari My Life Coach, Amerika Serikat, cuti adalah sesuatu yang penting untuk menjaga keseimbangan mental dari stres. Tak harus menunggu sakit dan berbeda dari liburan yang kadang menjadi waktu untuk mendekatkan diri dengan keluarga dan teman.
Libur demi kesehatan jiwa dihabiskan sendirian, tak memikirkan pekerjaan sama sekali, dan menjauhi pesan-pesan elektronik yang masuk. Hal ini menurut Caron dapat membantu menjauhi stres dan memicu ide-ide baru saat kembali kerja.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehari beristirahat bisa membuahkan dua minggu yang lebih produktif. Saat kita sudah lelah kita akan jadi lebih ceroboh saat bekerja dan semuanya jadi lebih lambat," kata Caron seperti dikutip dari BBC pada Jumat (1/4/2016).
Seberapa pentingnya menjaga kesehatan mental dalam pekerjaan ini ditekankan juga oleh studi yang dilakukan oleh peneliti dari Swedia dalam laporannya di jurnal Occupational and Environmental Medicine.
Para peneliti menganalisis data dari hampir 12.000 pekerja di Swedia. Selama lima tahun, setidaknya sekitar 8 persen dari para pekerja mengambil cuti sakit. Tiga perempat dari mereka yang mengambil cuti sakit terkait gangguan mental ini adalah wanita.
"Oleh sebab itu, disarankan para pekerja lebih memerhatikan trik-trik yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya," ungkap salah seorang peneliti, Lisa Mater, dari Karolinska Institutet di Stockholm.
Baca juga: Waspada! Stres di Tempat Kerja Risikonya Penyakit Mental
(fds/up)











































