"Cukup mudah untuk mengetahui seseorang mengalami gangguan bipolar atau tidak. Beberapa ciri-ciri seperti hilangnya rasa senang dan minat, selalu gelisah, cemas, konsentrasi berkurang serta tidak percaya diri," kata dr Yenny D. P. Tjahyani SpKJ dari RS Premier Binataro saat ditemui detikHealth di Gedung Kemendikbud, Sudirman, Jakarta Pusat baru-baru ini.
dr Yenny menambahkan, ciri-ciri tersebut bisa menjadi terbalik, bahkan terlihat lebih parah. Kondisi bipolar dapat dibedakan berdasarkan level yang dialami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada juga kondisi bipolar yang membutuhkan rawat inap seperti mereka membahayakan diri sendiri atau orang lain," lanjut dr Yenny.
Baca juga: Sering Mengalami Hal Ini? Bisa Jadi Seseorang Alami Gangguan Bipolar
Salah satu kondisi yang membahayakan diri sendiri yaitu risiko bunuh diri pada depresi dan depresi yang membuat mereka tidak mau makan. Sedangkan, kondisi yang membahayakan orang lain seperti pasien yang depresi berat, sehingga mengganggap dunia ini suram dan berencana membunuh anak-anaknya agar terbebas dari kesengsaraan dunia.
Baca juga: Wanita Ini Sebut Dirinya Sudah Meninggal Akibat Sindrom Langka
Selain itu, menurut Barbara Greenberg, PhD, psikolog anak dan keluarga di Connecticut, New York, ada dua jenis utama gangguan bipolar. Salah satunya adalah di mana suasana hati berubah dengan cepat, kemudian pasien akan mengalami depresi selama berbulan-bulan dan kemudian akan manik selama berbulan-bulan.
Ketika seseorang kerap mengalami gejala seperti itu, pastinya perlu pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter untuk mendapat diagnosis tepat. Greenberg menuturkan, mengobati orang dengan gangguan bipolar bisa menjadi sangat sulit. Salah satu penyebabnya, pasien akan menyangkal bahwa ada sesuatu yang salah dengan dirinya.
"Akan lebih mudah untuk membantu mereka ketika mereka berada di dalam fase depresi. Jika mereka sedang di dalam fase manik dan gembira, mereka cenderung untuk benar-benar menyukai suatu hal atau kegiatan yang sedang dilakukan," lanjut Greenberg.
Menurut Greenberg, pada prinsipnya gangguan bipolar dapat diobati dengan kombinasi obat, terapi dan juga dukungan dari keluarga yang memegang perana penting. Ia menambahkan, orang-orang dengan gangguan bipolar yang tidak diobati akan melakukan banyak masalah yang bisa menimbulkan kerugian.
Jika Anda mencurigai seseorang menderita gangguan bipolar, terutama orang terdekat, National Institutes of Mental Health (NIMH), menyarankan segera bantu pasien mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Setelah itu, tetap beri dukungan dan pengawasan jika sewaktu-waktu mereka memasuki fase manik atau depresi agar mendapat penanganan yang tepat. (up/up)











































