"Saya yakin bahwa saya telah meninggal saat penerbangan itu dan setelahnya saya berada di akhirat. Dari situlah saya yakin bahwa saya sudah mati. Tapi saya tidak bingung atau marah sebab saya bisa melakukan hal-hal yang lebih baik," tutur Esme kepada The Washington Post.
Di tahun 2014, Esme pun menulis esai tentang pengalamannya bagaimana ia menjalani kesehariannya tanpa ada perasaan hidup. Diibaratkan Esme, hanya tubuhnya saja yang bergerak tanpa ia bisa mengalami perasaan tertentu. Kadang, ia juga mengalami kondisi yang disebut psikosis katatonik di mana tubuhnya tidak bisa bergerak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beruntung, kurang dari dua bulan setelah menyatakan dirinya mati, Esme segara diajak berkonsultasi ke psikiater. Ia pun didiagnosis sindrom Cotard. Dengan penanganan tepat, delusi yang ia alami perlahan pudar. Ia mengaku hanya merasa semua orang mengatakan dirinya sudah berubah dan kehidupannya kembali ke sedia kala.
"Saat itulah saya baru sadar bahwa saya masih hidup di dunia ini," ujarnya.
Baca juga: Ciri Khas Skizofrenia, Gangguan Bipolar, dan Kepribadian Ganda
Dikatakan Pedro Morgado, MD, PhD, psikiater di Portugal's Hospital de Braga, sindrom Cotard merupakan gangguan mental langka yang membuat seseorang berpikir mereka sudah mati. Morgado sendiri pernah beberapa kali menangani kasus seperti itu.
Namun, sindrom langka ini hanya terjadi pada kurang dari satu persen orang yang memang tertekan dalam hidupnya. Penyebab pasti sindrom Cotars belum diketahui. Tapi, menurut Morgado kondisi ini berhubungan dengan gangguan neuropsikiatri seperti depresi dan skizofrenia, juga pada mereka yang mengalami cedera otak traumatis.
Kebetulan, pada kasus Esme, ia juga didiagnosis gangguan bipolar dan skizoafektif di tahun 2013.
"Orang yang menderita sindrom ini tidak tahu bahwa ada sesuatu hal yang salah dengan mereka. Mereka hanya percaya bahwa mereka sudah mati. Tapi, kondisi ini bisa diatasi jika gangguan atau cedera yang dialami juga diobati," tutur Morgado kepada Women's Health dan dikutip pada Jumat (6/11/2015).
Baca juga: Kena Sindrom Langka, Remaja Ini Bertahun-tahun Mengira Dirinya Sudah Mati (rdn/vit)











































