Dikutip dari Telegraph, Minggu (3/4/2016), para peneliti dari Cornell University membuktikan bahwa diet vegetarian dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan kanker usus besar. Hal tersebut dikarenakan peningkatan mutasi genetika pada tubuh seseorang.
Para ilmuwan tersebut percaya bahwa mutasi terjadi untuk membuatnya lebih mudah untuk menyerap asam lemak esensial dari makanan. Namun, diet vegetarian ternyata memiliki efek knock-on yang akan meningkatkan produksi asam arakidonat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih buruk, mutasi juga menghambat produksi asam lemak omega 3 yang bermanfaat untuk memproteksi diri dari penyakit jantung.
"Disarankan bagi mereka yang vegetarian, gunakan minyak nabati yang rendah omega-6 seperti minyak zaitun," kata Tom Brenna, Professor of Human Nutrition at Cornell University, Amerika Serikat.
Baca juga: Bingung Pilih Diet, Perbanyak Makan Sayur Lebih Efektif Pangkas Berat Badan
Penelitian terpisah yang dilakukan di Harvard University menemukan bahwa diet tinggi buah dan sayuran dapat berdampak pada kesuburan. Hal tersebut dikarenakan efek dari tingginya pestisida yang dikonsumsi seseorang.
Studi lainnya, juga mengatakan bila mereka yang memilih pola makan vegetarian akan cenderung memiliki kepadatan mineral tulang 5 persen lebih rendah dibandingkan non-vegetarian. Namun, di balik efek buruknya, penelitian lain menunjukkan bila vegetarian mampu menurunkan risiko diabetes, stroke, dan obesitas. (up/up)











































