"Memang betul berbeda. Tapi itulah hebatnya Tuhan yang menciptakan ya, semua kandungan ASI disesuaikan dengan kebutuhan anak. Karena kebutuhan bayi baru lahir tentu berbeda dengan anak 2 tahun," tutur dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Lagipula, saat baru lahir bayi akan full minum ASI. Sedangkan, ketika usianya sudah memasuki 2 tahun, ASI bukan lagi asupan utama bagi si kecil. Memasuki usia 2 tahun anak sudah memerlukan makanan yang lengkap dengan gizi seimbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dihubungi terpisah, konselor Laktasi SELASI, dr Sylvia Haryeny, IBCLC, mengungkapkan kualitas dan kuantitas ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Berdasarkan umur bayi ada 3 macam klasifikasi ASI yakni kolostrum (ASI Jolong) dengan kandungan utama protein, zat imunitas dan cairan lebih banyak, jumlahnya sedikit dan kental, kemudian diproduksi biasanya di hari pertama sampai kelima kelahiran.
Baca juga: Agar Tak Rusak, Begini Cara Hangatkan ASI Perah yang Baik
"Kemudian ASI peralihan. Kandungannya mirip kolostrum, jumlah lebih banyak daripada kolostrum, dan diproduksi setelah hari kelima lalu hari ke-9 sampai ke-14. Yang ketiga, ASI Matang yaitu kandungan utamanya lemak, jumlah sudah lebih banyak daripada ASI peralihan, dan diproduksi mulai hari ke-9 atau hari ke-14 sampai 40 pasca weaning atau penyapihan. Nah, faktor yang mempengaruhi kualitas ASI yakni status gizi ibu," terang dr Sylvi.
Berbicara soal kualitas ASI, bukan jumlah atau produksi, menurut dr Meta selama ibu tidak dalam status gizi sangat kurang, maka kualitas ASI-nya tetap baik. Namun, jika bicara soal produksinya supaya lancar, selain asupan makanan, olahraga teratur dan istirahat cukup juga penting untuk membuat ibu merasa tenang dan bahagia.
Pasalnya, saat bahagia, ibu akan mengeluarkan hormon yang menunjang produksi ASi. Sebaliknya, saat stress biasanya ASi jadi tak lancar produksinya.
Baca juga: Bisa Basi, Ini Umur ASI Perah Sesuai Tempat Penyimpanannya
(rdn/up)











































