Diabetes Rentan Komplikasi, Klinik 'One Stop Service' Diharap Jadi Solusi

Diabetes Rentan Komplikasi, Klinik 'One Stop Service' Diharap Jadi Solusi

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 07 Apr 2016 13:33 WIB
Diabetes Rentan Komplikasi, Klinik One Stop Service Diharap Jadi Solusi
Foto: thinkstock
Jakarta - Penyakit diabetes merupakan salah satu penyakit yang memiliki segudang komplikasi. Nah, agar komplikasi tersebut bisa lebih cepat ditemukan, RSUP Persahabatan berencana akan segera membuat klinik terpadu dengan sistem 'one stop service'.

Salah satu komplikasi dan penyakit penyerta yang banyak terjadi pada pasien diabetes adalah tuberkulosis atau TB. Nah, pelayanan terpadu ini kelak akan dikelola oleh tim dokter yang terdiri dari dokter spesialis penyakit dalam konsultan diabetes dan dokter spesialis paru.

Selain itu, akan ada juga dokter spesialis lain yang terkait dengan komplikasi diabetes, di antaranya dokter spesialis mata, dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis saraf, dokter spesialis bedah ortopedi, dokter gigi, perawat edukator diabetes dan ahli gizi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sini adalah pusat rujukan respirasi, yang kebanyakan adalah pasien TB. Sering tak terdeteksi pada pasien diabetes, kami merasa penting untuk meluncurkan layanan terpadu tuberkulosis. Ini layanan satu atap untuk pasien TB dan diabetes," tutur Direktur Utama RSUP Persahabatan, dr Mohammad Ali Toha, MARS, dalam temu media pada Kamis (7/4/2016).

Baca juga: Menkes: Diabetes Melitus adalah Ibu Penyakit

Ia melanjutkan, pihaknya akan mempercepat peresmian klinik tersebut. Paling tidak akhir tahun ini masyarakat mulai bisa melakukan pengobatan diabetes lebih mudah dan secara terpadu di klinik tersebut.

"Klinik untuk pasien diabetesnya sih sekarang sudah ada dan sudah berjalan, tapi kalau pasien ternyata ada komplikasinya, itu akan dirujuk ke spesialis yang tempatnya beda. Nanti dengan one stop service ini, ya sudah pasiennya nggak perlu ke mana-mana, dokter spesialisnya disediakan di klinik tersebut," tutur dr Ali.

Ia juga menyayangkan banyaknya komplikasi TB yang tak terdeteksi pada pasien diabetes, sehingga kondisi pasien melemah. Belajar dari hal tersebut, dalam klinik ini nantinya semua pasien diabetes yang berobat akan langsung dilakukan skrining secara menyeluruh.

Tujuannya adalah agar jika memang pasien memiliki komplikasi diabetes lain, termasuk TB, maka kondisi tersebut bisa dengan cepat diatasi. Prinsipnya, semakin cepat ditemukan, semakin cepat diobati.

Dilanjutkan oleh dokter spesialis penyakit dalam RSUP Persahabatan, dr Rochsismandoko, SpPD, KEMD, bahwa dengan pelayanan terpadu ini diharapkan kualitas kesehatan pasien diabetes bisa meningkat. "Soalnya pasien tidak ada keluhan pun akan kami skrining, kadang kan penyakit tidak ada gejalanya. Jadi bisa cepat diatasi," ungkapnya.

Baca juga: Dokter: 60 Persen Masyarakat Indonesia Tidak Sadar Idap Diabetes

(ajg/vit)

Berita Terkait