Seperti disampaikan oleh Catherine Aiken dari University of Cambridge di Inggris, bahwa obesitas dan gizi buruk pada ibu selama kehamilan dapat memengaruhi cadangan sel telur anak-anak perempuan mereka kelak. Dalam jangka panjang, hal ini dapat meningkatkan risiko masalah kesuburan pada mereka.
Baca juga: Jangan Telat! Ibu Hamil Perlu Lakukan Tes Diabetes
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi ini, Aiken dan timnya menggunakan tikus. Tikus-tikus tersebut diberi diet tinggi lemak dan tinggi gula, sementara tikus lainnya diberikan diet sehat normal untuk ukuran wanita hamil. Setelah diteliti lebih lanjut, ia menemukan bahwa cadangan telur bayi-bayi tikus perempuan tersebut kadarnya lebih rendah pada mereka yang induknya makan tinggi lemak dan gula.
"Kami menemukan adanya sistem perlindungan ovarium yang terganggu oleh radikal bebas serta produksi energi yang berlebihan," imbuh Aiken.
Ia melanjutkan, kekurangan gizi ibu hamil diketahui dapat memberikan efek yang sangat buruk pada keturunannya. Sebaliknya, konsumsi kelebihan kalori juga memiliki konsekuensi yang merugikan sistem reproduksi bayi perempuannya kelak.
Meskipun penelitian ini masih dilakukan pada tikus dan belum pada manusia, Aiken meyakini ada kemungkinan bahwa temuan ini bisa dimanfaatkan setidaknya untuk meningkatkan kesadaran akan pola makan sehat pada ibu hamil.
Baca juga: Makan Salmon saat Hamil Hindarkan Bayi dari Risiko Asma (ajg/vit)











































