"Orang yang obesitas itu kan mengalami penimbunan lemak, nah hal ini bisa mengganggu metabolisme gula darah," jelas dr Mulyani Anny Suryani Gultom, SpPD, spesialis penyakit dalam, dari Siloam Hospitals ASRI di sela-sela senam sehat yang digelar Tropicana Slim di area GOR Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (17/4/2016).
"Tapi kalau ada orang yang kurus, di mana dia banyak makan, terutama makan gula, maka bisa mengakibatkan penumpukan gula di tubuhnya. Itu yang mengakibatkan yang kurus juga bisa kena diabetes," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ini ada banyak hal yang mengakibatkan diabetes berbeda dengan yang diyakini di masa lalu. Dulu diabetes identik dengan penyakit orang kaya, di mana orang kaya banyak makan makanan enak yang tinggi kalori. Nyatanya saat ini, orang dengan keadaan ekonomi yang kurang baik juga bisa kena diabetes.
"Kalau sekarang justru diabetes lebih banyak ditemukan di negara-negara dengan pendapatan rendah ketimbang negara maju, saya kira itu karena edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat. Di negara maju, edukasinya lebih bauk jadi masyarakat lebih mengerti," papar dr Mulyani.
Sering kali orang dengan penghasilan rendah makan hanya asal kenyang, sehingga tidak diperhatikan keseimbangan gizinya. Misalnya saja, mereka makan lebih banyak karbohidrat. Padahal di dalam tubuh, karbohidrat dipecah menjadi gula. Belum lagi kebiasaan minum minuman manis sepanjang hari.
Baca juga: Waspadai Kenaikan Gula Darah yang Tidak Bergejala
Penyakit diabetes memang bisa diturunkan. Namun dituturkan dr Mulyani, jika seseorang menjaga gaya hidup sehat, meskipun memiliki riwayat diabetes di keluarganya bisa saja yang bersangkutan bebas diabetes.
"Saya saja, orang tua diabetes. Karena tahu berisiko, maka harus jaga pola hidup sehat. Jadi sekarang belum tentu yang orang tuanya nggak diabetes, dia bisa diabetes. Kalau gaya hidupnya nggak sehat, bisa juga diabetes," tambah dr Mulyani. (vit/up)











































