Hal itu disampaikan dr Purnamawati Sujud SpA(K), MMPed dari Yayasan Orang tua Peduli (YOP). Diungkapkan dr Wati, begitu ia akrab disapa, saat anak demam, hal pertama yang mesti dilakukan yakni cari penyebab mengapa anak demam.
"Biasanya karena infeksi virus. Kalau demam disertai batuk pilek, umumnya itu common cold atau ISPA. Lalu obervasi, cegah anak dehidrasi dengan tetap memberi mereka cairan. Jadi ortu tak perlu langsung panik," tegas dr Wati dalam media briefing 'One Health Approach' di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (19/4/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada infeksi bakteri yang tidak butuh antibiotik contohnya keracunan makanan, bisa penyebabnya virus bisa bakteri selama tidak berdarah diarenya nggak perlu antibiotik. Yang terpenting menjaga asupan cairan supaya nggak dehidrasi, dengan konsumsi oralit. Saat keracunan makanan, muntah atau diare adalah mekanisme alami mengeluarkan racun-racun itu," tutur dr Wati.
Baca juga: Ketika Belum Ada Antibiotik, Cara-cara Ini Dipakai untuk Lawan Infeksi
dr Wati menambahkan, sebagian besar penyakit harian disebabkan virus sehingga tidak butuh antibiotik. Dan patut diingat, antibiotik pun tidak mempercepat penyembuhan. Kemudian, tidak dibutuhkan antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder. Lalu, kalau sudah terlanjur mengonsumsi antibiotik ternyata tidak dibutuhkan, jangan diteruskan dan hentikan segera.
"Tidak semua infeksi bakteri butuh antibiotik. Pilihan cerdas bukan atas dasar harga, kekuatan, atau produk terbaru dan penting diingat sebagian besar bakteri adalah bakteri baik. Common cold, flu, diare akut tanpa darah, campak, cacar, AIDS itu disebakan virus. Sayangnya, data menunjukkan 70 persen doker meresepkan antibiotik tidak tepat, dan 50-90 persen konsumen beli antibiotik tanpa resep," papar dr Wati.
Data YOP tahun 2006 menunjukkan lebih dari 50 persen orang tua memberi antibiotik pada anak mereka ketika demam. Padahal, seperti ditegaskan dr Wati, perlu ditilik lagi penyebab anak demam. Contohnya demam karena infeksi saluran kencing memang disebabkan bakteri dan membutuhkan antibiotik. Namun, infeksi saluran kemih biasanya disertai gejala lain.
Baca juga: Tengah Dikembangkan! Antibiotik dari ASI untuk Atasi Bakteri Kebal Obat
(rdn/vit)











































