Bicara Bahaya Malaria, Gubernur Bengkulu Singgung Naga Bonar Hingga Penjajah

Hari Malaria Sedunia

Bicara Bahaya Malaria, Gubernur Bengkulu Singgung Naga Bonar Hingga Penjajah

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Senin, 25 Apr 2016 16:45 WIB
Bicara Bahaya Malaria, Gubernur Bengkulu Singgung Naga Bonar Hingga Penjajah
Gubernur Bengkulu saat peringatan Hari Malaria Sedunia 2016 di Bengkulu. (Foto: Radian Nyi Sukmasari)
Bengkulu - Dari 10 Kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, baru 3 yang berhasil mengeliminasi malaria. Untuk itu, selain peran jajaran terkait, Gubernur Bengkulu Dr H Ridwan Mukti, MH menekankan pentingnya peran masyarakat.

Dalam upaya memingkatkan kesadaran masyarakat Bengkulu atas  'kedahsyatan'  malaria, Ridwan mencoba mengisahkan bagaimana ganasnya malaria sudah ditakuti sejak zaman penjajahan Belanda dan Inggris.

"Penjajah itu masuk ke Bengkulu berhenti dulu di Enggano. Lihat bagaimana kejadian malaria di Bengkulu. Kalau aman, baru mereka masuk. Tapi sayangnya, masyarakat sini justru belum tahu semua bagaimana kedahsyatan malaria ini," kata Ridwan di sela-sela puncak Hari Peringatan Malaria Sedunia di Lapangan Bukit Peninjauan 2, Sukaraja, Bengkulu, Senin (25/4/2016).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: 6 Daerah Ini Menambah Daftar Kabupaten/Kota yang Sukses Eliminasi Malaria

Ridwan menuturkan, saat kecil dirinya diberi pare atau kina untuk menghindari malaria. Untuk para remaja, Ridwan menyarankan untuk menonton cerita Naga Bonar guna mengetahui bagaimana dahsyatnya malaria ketika menyerang.

"Nontonlah Naga Bonar. Ada potongan adegan saat dia diserang malaria mengigil itu badannya dan tangannya sampai menggenggam lemari. Kan itu menggambarkan gimana dahsyatnya malaria itu," tutur Ridwan.

Saat ini, dengan belum mengantongi sertifikat bebas malaria, menurut Ridwan merupakan pukulan berat bagi provinsi Bengkulu. Apalagi, prevalensi malaria di Bengkulu menurut Ridwan cukup tinggi. Data Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes menyebut 5 tahun lalu, Angka Kejadian Malaria (Annual Paracite Incidence/API) di Bengkulu di atas 5 per 1.000 penduduk, di tahun 2015 angkanya menurun menjadi 2,03 per 1.000 penduduk.

"Meski begitu, kita tetap berupaya dan optimistis untuk mengeliminasi malaria. Bupati dan walikota di Bengkulu ada yang berkomitmen untuk tuntaskan malaria di 2017, 2018, 2019, saya harap kita bisa penuhi itu. Tapi, kita juga minta uluran tangan dari pusat bahwa khususunya Kabupaten Seluma yang terdiri dari 100 desa, infrastruktur masih sulit. Dengan bantuan untuk meningkatkan infrastruktur, diharap bisa meningkatkan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi warga di sini," papar Ridwan.

Baca juga: Ketika Menkes Ngobrol Soal Malaria dengan Warga Bengkulu


(rdn/vit)

Berita Terkait