"Hari ini, ditambah 6 kabupaten/kota, sekarang jadi 238 kabupaten/kota yang sudah eliminasi malaria," tutur Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI dr H Mohamad Subuh, MPPM, ditemui di bandara Fatmawati, Bengkulu, Senin (25/4/2016).
Sertifikat bebas malaria diberikan langsung oleh Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam puncak peringatan Hari Malaria Sedunia di Lapangan Bukit Peninjauan 2, Sukaraja, Bengkulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ketika Menkes Ngobrol Soal Malaria dengan Warga Bengkulu
"Diharapkan, sepanjang tahun 2016, akan ada 245 kabupaten/kota yang bebas malaria. Percepatan mencapai bebas malaria perlu dilakukan di provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan NTT.Target di tahun 2030 Indonesia bisa menerima sertifikat eliminasi malaria," kata Subuh.
Ia menambahkan, jumlah kasus malaria menurun dari 252.027 di tahun 2014 menjadi 217.025 di tahun 2015. Di Bengkulu, tahun 2015 eliminasi malaria dilakukan 3 dari 10 Kabupaten/Kota (30 persen). Data Ditjen P2P menunjukkan Angka Kejadian Malaria (Annual Parasite Incidence-API) menurun dari 0,99 di tahun 2014 menjadi 0,85 di tahun 2015.
"Kriteria Kabupaten/Kota mendapat sertifikasi eliminasi malaria yaitu angka kejadian malaria kurang dari 1 per 1.000 penduduk; jumlah kasus positif yang tidak ditemukan dengan pemeriksaan laboratorium tidak lebih dari 5 persen; dan tidak ditemukan lagi kasus penularan setempat selama 3 tahun berturut-turut," terang Subuh.
Baca juga: Patut Ditiru! Begini Cara Unik Teluk Bintuni Bebaskan Diri dari Malaria
(rdn/vit)











































