Seperti disampaikan oleh peneliti dari University of Adelaide, Yingting Cao, bahwa diet tinggi lemak dapat meningkatkan kantuk berlebih di siang hari, serta mengganggu kualitas tidur di malam hari.
Dalam studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal Nutrients tersebut, Cao melakukan pemantauan elektronik terhadap 1.800 pria berusia antara 35-80 tahun. Cao mencoba mencari tahu tentang pola tidur dan pola makan para responden.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditemukan bahan kuesioner, peneliti dari University of Adelaide menemukan bahwa mereka yang terlalu banyak mengonsumsi asupan berlemak, sekitar 78 persen lebih mungkin untuk melaporkan sering mengantuk di siang hari.
"Kurang tidur dan sering mengantuk di siang hari menandakan bahwa berarti Anda memiliki lebih sedikit energi. Pada gilirannya, kondisi ini membuat orang lebih lapar dan banyak makan lemak dan karbohidrat, kemudian kembali lagi pola tidur terganggu. Siklus seperti ini terus berputar," papar Cao, seperti dikutip dari Fox News, Selasa (26/4/2016).
Meskipun demikian, bukan berarti lantas Anda harus memangkas habis-habisan asupan lemak. Pada dasarnya lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh. Seperti disampaikan oleh pakar nutrisi dari University of Illinois, Donald K. Layman, PhD, mengurangi asupan berlemak secara asal justru akan membuat Anda 'lapar' akan asupan yang berkalori tinggi. Akibatnya, risiko kegemukan justru bisa menghantui.
Hal ini dibenarkan oleh pakar nutrisi lainnya, Jaime Mass, RD. Menurutnya, ketika Anda menghilangkan asupan lemak dari menu makanan, maka Anda akan mengonsumsi karbohidrat dan gula lebih banyak. Beberapa contoh asupan kaya lemak yang disarankan yakni alpukat, kacang almond, yoghurt dan kelapa.
Baca juga: Asupan Tinggi Protein Seperti Ini Bisa Bikin Kenyang Lebih Lama
(ajg/vit)











































