Diungkapkan Ketua Umum Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PP PERDOSSI) Prof Dr dr Moh Hasan Machfoed SpS(K), MS, kesemutan pada dasarnya normal ketika pembuluh darah dihentikan dengan sengaja.
Misalnya ketika kaki sengaja ditekuk saat duduk bersila, lantas kesemutan, maka kesemutan yang dialami normal. Pasalnya, ketika kaki dikembalikan ke posisi semula, aliran darah dilancarkan kembali, kesemutan akan hilang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Prof Hasan, itu berarti kesemutan yang dialami karena kurangnya pasokan darah akibat penyakit dan sifatnya patologis. Ia menambahkan, sering dan derajat keparahan kesemutan tiba-tiba yang dialami tergantung dari berat penyakit yang dialami.
Baca juga: Pasien Diabetes Sering Kram dan Kesemutan, Waspadai Gejala Neuropati
Misalnya pada pasien diabetes, kadar gula darah yang tidak terkontrol membuat darah lebih kental hingga darah lebih sulit mengalir. Pada pasien diabetes, kesemutan atau geringgingan yang makin lama dibiarkan saja, bisa menyebabkan kelumpuhan, demikian disampaikan Prof Hasan.
Dalam kesempatan sama, dr Ahmad Yanuar Sp(S) menambahkan sering kesemutan tanpa sebab, jika dibiarkan saja dan tidak diperiksa atau diobati akan megganggu kualitas hidup seseorang. Misalnya, yang bersangkutan tidak bisa duduk lama dan kerjanya terganggu.
"Sayang banyak yang belum sadar bahwa kesemutan jadi salah satu tanda neuropati. Kesemutan tiba-tiba yang dimulai di bagian tubuh yang ujung-ujung itu gambaran neuropati yang sistemik, bisa karena kekurangan vitamin B atau ada penyakit lain seperti diabetes. Makanya perlu segera cek," kata dr Yanuar.
Baca juga: Tangan Kesemutan Ketika Bangun Tidur? Ini Penjelasan Pakar (rdn/vit)











































