Dalam jangka pendek dan ringan, dampak dari kekurangan cairan mungkin terdengar sepele seperti hanya menurunkan konsentrasi saja. Tapi jangan salah dalam jangka panjang kondisi ini bisa jadi pemicu timbulnya masalah yang lebih serius yaitu batu ginjal.
Nah agar kita tak sering lupa minum di tengah kesibukan, ahli okupasi pekerjaan dr Radite Nusasenjaya, MKK, SpOK, dari RS Bethsaida mengatakan ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengalaman saya bersama K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja -red), yang pertama itu adalah menyediakan air minum di depan meja kerja masing-masing yang ada takarannya," kata dr Radite saat berkunjung ke kantor detikcom, Jl Warung Jati Barat Raya, Jakarta, Rabu (27/4/2016).
Wadah minum yang bertakaran bisa jadi salah satu pengingat agar seseorang memenuhi target kebutuhan cairan tubuh. Lebih jauh dr Radite menyarankan juga agar sumber air minum seperti dispenser jangan ditempatkan terlalu jauh sehingga mudah diakses.
"Di tiap divisi kalau bisa ada dispenser satu jadi nggak usah jauh-jauh ngambil minum. Karena kejauhan itu secara psikis bisa bikin malas," ungkap dr Radite.
Saran berikutnya di toilet tempat kerja tempatkan stiker atau poster yang berisikan skala warna urine. Dengan demikian setiap orang yang ingin menggunakan toilet bisa menilai sendiri apakah warna urinenya sudah sesuai dengan gambar warna urine yang bagus. Semakin bening warna urine artinya kebutuhan cairan tubuh cukup terpenuhi.
Terakhir dr Radite menyarankan pihak kantor agar rutin melakukan sosialisasi kesehatan dan cek kesehatan karyawan. Tujuannya dengan demikian diharapkan kesadaran bisa meningkat termasuk di dalamnya tentang rutin mengonsumsi air putih.
Baca juga: Bisakah Cukupi Kebutuhan Cairan Tubuh Hanya dengan Perbanyak Makan Buah?
(fds/vit)











































