Seusai mengamati asupan 430 anak berusia 9 dan 10 tahun di Australia, Melissa Whitrow dari University of Adelaide menemukan hal yang mencengangkan. Sebab, separuh asupan harian anak didominasi oleh makanan olahan maupun junk food, makanan yang tinggi lemak, garam dan gula.
"Ini jadi salah satu sumber energi mereka," katanya seperti dilaporkan ABC Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara umum Withrow dan timnya menemukan, 91 persen anak hanya makan sedikit sayur, dan 99,8 persen tidak mendapatkan asupan protein harian yang sehat, seperti daging non-olahan.
80 Persen anak juga dilaporkan kebanyakan makan garam. Dalam persentase yang sama, anak-anak perempuan hanya memperoleh sedikit asupan susu atau makanan yang mengandung susu, padahal ini penting bagi kesehatan tulang mereka.
Baca juga: Ini Dampaknya Jika Sejak Kecil Anak Dibiasakan Makan Junk Food
Kendati demikian, Whitrow mengatakan kesalahan bukan hanya pada orang tua semata. "Memang sangat sulit untuk memenuhi asupan ideal mereka, karena anak juga terpapar iklan, pengaruh dari teman-temannya, dan orang tua sibuk bekerja," paparnya.
Bila ingin memperbaiki hal ini, ia menyarankan agar orang tua kembali memperhatikan asupan harian putra-putrinya. Pertama-tama, bisa dengan mengurangi setidaknya satu makanan olahan yang disajikan untuk anak setiap harinya, lalu menggantinya dengan bahan makanan lain yang lebih sehat.
Orang tua juga disarankan menambah olahan sayur dan buah untuk makan malam.
Baca juga: Si Kecil Suka Makan Fast Food? Boleh, Tapi Jangan Berlebihan Ya (lll/vit)











































