Oleh karena itu apa yang terjadi pada Brryan Jackson (23) dari Amerika Serikat adalah sebuah pengecualian. Saat Brryan masih berusia 10 bulan, ayahnya, didorong dengan latar belakang konflik keluarga, dengan sengaja menyuntikkan jarum berisi darah HIV positif ke tubuhnya.
"Ketika saya meninggalkan kamu, saya akan benar-benar pergi, dan saya tidak akan meninggalkan jejak tak terurus atau hubungan lainnya," kata sang ayah, Brian Stewart, kepada istrinya dan diceritakan kembali di pengadilan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kisah Steve, Hampir 30 Tahun Hidup dengan HIV Tak Membuatnya Patah Semangat
Meski demikian ternyata apa yang diprediksi oleh ayahnya salah. Brryan mampu bertahan hidup hingga beranjak dewasa meski beberapa kali memang nyawanya terancam karena infeksi akut.
Pada satu titik ketika usianya 7 tahun Brryan pernah harus menelan 23 obat dalam sehari, dua kali jantungnya berhenti berdetak, dan liver membengkak hanya karena infeksi telinga. Sang ibu bahkan sudah bersiap-siap menghadapi kematiannya dengan menyiapkan baju pemakaman.
Brryan mengatakan kini dirinya aktif berorganisasi menceritakan kisahnya sebagai inspirasi untuk orang lain. Ia mengaku dirinya tak lagi menyimpan dendam kepada sang ayah.
"Saya tak merasakan apa-apa untuknya. Saya tak tahu dia orang yang seperti apa. Saya hanya tahu apa yang diperbuatnya dan dia harus bertanggung jawab untuk itu. Mungkin ada penyesalan, mungkin ada perubahan dalam hatinya," kata Brryan.
"Saya tak tahu apa yang mungkin ada di pikirannya atau dia sedang apa sekarang, tapi saya sudah memaafkannya. Saya akan menjalani hidup saya dan menunjukkan padanya apa yang bisa saya lakukan," pungkas Brryan.
Baca juga: Pria Ini Klaim Payudaranya Membesar Seperti Wanita karena Obat HIV-AIDS (fds/vit)











































