Diungkapkan psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani, MPsi atau akrab disapa Nina, ketika anak dilaporkan melakukan kesalahan di sekolah, orang tua perlu mencari tahu apakah benar anak melakukan itu. Dalam mencari tahu pun, orang tua tidak hanya melakukan kroscek pada sang anak saja.
"Cari tahu juga dengan mengecek ke gurunya atau teman-teman anak di sekolah. Untuk itu perlu sekali orang tua mengenal teman-teman anak mereka," tutur Nina saat berbincang dengan detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Nonton TV Lebih dari 3 Jam Bikin Anak Susah Belajar dan Rentan Di-bully
Selain itu, perlu ditilik lebih jauh lagi apakah ada pemicu lain yang membuat anak melakukan kesalahannya. Nah, saat anak melakukan kesalahan dan mendapat hukuman, menurut Nina boleh-boleh saja orang tua melihat seberapa besar atau seberapa sesuaikah hukuman yang diberikan pada anak.
"Di sini perlu kerja sama dari orang tua dan pihak sekolah ya. Sanksi yang diberi sekolah pastinya sesuai dengan peraturan yang ada. Nah, ketika di rumah sudah jadi tugas orang tua untuk menasihati anak dan sebisa mungkin di situasi yang private ya," tutur ibu dua anak ini.
Nina menambahkan, sejatinya anak-anak memang perlu mendapat pendidikan di sekolah pada umumnya. Sebab, anak perlu stimulasi sosial. Sehingga, jika tidak ada indikasi tertentu, anak tidak perlu mendapat home schooling.
"Karena saat di sekolah, anak bergaul dengan temannya, beradaptasi dengan lingkungan. Anak juga bisa belajar mengontrol emosinya. Saat ada teman yang ngeselin, gimana nih dia ikutan kesel atau berusaha menahan emosinya. Nah, di sekolah inilah salah satu kesempatan belajar mengontrol emosi dan beradaptasi bisa didapatkan anak," pungkas Nina.
Baca juga: Kebanyakan Makanan Berlemak Bikin Anak Susah Belajar dan Hiperaktif?
(rdn/vit)











































