Menanggapi hal ini, psikolog anak dan remaja dari RaQQi - Human Development & Learning Centre, Ratih Zulhaqqi, MPsi mengatakan jelang anak ujian, misalnya Ujian Nasional (UN) bagi anak-anak SD seperti saat ini, yang paling penting diingat orang tua adalah target yang ditetapkan berasal dari anak. Artinya, anaklah yang menentukan dia akan mendapat nilai ujian berapa nantinya.
"Untuk memberi hadiah anak kalau nilainya bagus nanti, itu kan sebenarnya apresiasi. Karena dia sudah berusaha belajar dengan konsisten jadi itu bentuk cara untuk merayakan keberhasilan anak," tutur Ratih saat berbincang dengan detikHealth, Senin (16/5/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan begitu, anak tidak akan berpikir jika ia mau jalan-jalan ke suatu tempat atau mendapat barang keinginannya, dia harus mendapat nilai yang baik. Padahal, memang sudah menjadi tugas anak mengenyam pendidikan dan mendapat nilai sebaik mungkin. Sehingga sah-saja saja memberi hadiah pada anak, namun perlu ditekankan apa saja tanggung jawab anak.
Dihubungi terpisah, psikolog anak Vera Itabiliana K Hadiwidjojo Psi dari Lembaga Psikologi Terapan UI mengatakan boleh-boleh saja orang tua memberikan hadiah pada anak misalnya berupa barang atau pergi ke suatu tempat. Tapi, sesuaikan lagi dengan kebutuhan dan usaha anak, serta kondisi orang tua.
"Kalau ujian nasional kan memang usahanya besar ya. Atau misalnya saat dia bisa diterima di sekolah favorit, itu kan effort-nya besar, boleh-boleh aja ngasih reward kayak gitu. Tapi kalau cuma ulangan harian aja, nggak usahlah ya. Sesuaikan juga sama kondisi orang tua, jangan dipaksakan kalau memang tidak memungkinkan," tutur Vera.
Baca juga: Jangan Berlebihan Beri Pujian pada Anak, Ini Dampaknya
(rdn/vit)











































