Mengapa hal ini bisa terjadi dijelaskan oleh Wakil Ketua Persatuan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) Dr dr Ismoyo Sunu SpJP(K), FIHA. Penyebabnya karena masalah hormonal. Sebelum memasuki masa menopause akan terjadi ketidakseimbangan hormon yang bisa memicu hipertensi.
"Keseimbangan hormon progesteron dan estrogennya kan lebih banyak hormon progesteronnya ya, yang memberikan suatu dugaan bahwa hormon ini menyebabkan tekanan darah tinggi," kata dr Ismoyo ketika ditemui dalam acara temu media di lingkungan Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Jl Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Senin (16/5/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga wajar orang yang mengonsumsi pil KB itu kan memberikan suatu gangguan proses hormon pada wanita yakni estrogen dan progesteron, mencetuskan tekanan darah tinggi. Jika memang terjadi tekanan darah tinggi penggunaan pil KB ini distop," lanjutnya.
Selain masalah hormonal ada juga masalah stres yang bisa membuat wanita jadi lebih rentan hipertensi daripada pria. Stres adalah salah satu faktor yang telah diketahui berpengaruh terhadap hipertensi dan menurut penelitian otak wanita memang lebih rentan stres.
Dalam studi yang telah dilaporkan dalam jurnal Molecular Psychiatry menyebut bahwa sel-sel otak perempuan lebih peka terhadap hormon stres yang disebut corticotropinreleasing factor (CRF). Akibatnya perempuan lebih mungkin untuk stres dua kali lipat daripada pria yang berujung juga pada risiko hipertensi.
Baca juga: Perempuan Dua Kali Lebih Rentan Stres Karena Pengaruh Hormon (fds/vit)











































