4 Tahapan yang Terjadi pada Organ Tubuh saat Bercinta

4 Tahapan yang Terjadi pada Organ Tubuh saat Bercinta

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Minggu, 07 Des 2025 20:00 WIB
4 Tahapan yang Terjadi pada Organ Tubuh saat Bercinta
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/Kiwis
Jakarta -

Aktivitas hubungan seksual bukan hanya soal kenikmatan bagi suami dan istri. Namun, juga melibatkan serangkaian biologis yang kompleks di dalam tubuh.

Mulai dari detak jantung yang meningkat hingga perubahan pada organ reproduksi. Semuanya terjadi dalam apa yang dikenal sebagai siklus respons seksual.

Spesialis obstetri dan ginekologi, Truong Nghia Binh, menjelaskan bagaimana tubuh bereaksi selama berhubungan intim. Secara umum, siklus respons seksual terbagi menjadi empat tahap utama, yaitu stimulasi, gairah (plateau), orgasme, dan relaksasi (resolusi).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baik pria maupun wanita melewati fase yang sama, meskipun durasinya dapat berbeda.

ADVERTISEMENT

1. Fase Stimulasi atau Arousal

Tahap ini biasanya dimulai dalam hitungan detik, setelah adanya rangsangan fisik maupun emosional. Pada pria, penis mulai mengalami ereksi.

Sementara pada wanita, vagina mulai menghasilkan pelumasan dan organ genital mengalami pembengkakan ringan. Keduanya juga dapat merasakan detak jantung, tekanan darah, dan frekuensi napas yang meningkat.

2. Fase Gairah atau Plateau

Perubahan pada fase sebelumnya semakin intens. Para pria akan merasakan ereksi penuh dan testis tertarik ke arah skrotum.

Pada wanita, aliran darah meningkat ke arah panggul, dinding vagina menebal, dan klitoris menjadi lebih sensitif. Baik pria maupun wanita juga akan merasakan otot mulai menegang dan kulit tampak memerah.

3. Fase Orgasme

Ini adalah puncak dari siklus respons seksual dan biasanya berlangsung singkat. Pada pria, terjadi ejakulasi yang disertai kontraksi ritmis.

Pada wanita, kontraksi ritmis terjadi pada dinding vagina dan rahim. Keduanya juga merasakan detak jantung dan tekanan darah yang mencapai titik tertinggi, diikuti sensasi kenikmatan yang intens.

4. Fase Relaksasi atau Resolusi

Di fase ini, tubuh pasutri akan kembali ke kondisi normal. Penis para pria kembali ke kondisi tidak ereksi dan muncul periode refrakter, atau tidak bisa langsung mengalami orgasme lagi.

Sementara wanita, organ reproduksinya kembali ke posisi semula dan sebagian dapat mengalami orgasme berulang, jika stimulasi berlanjut. Otot keduanya juga mulai mengendur dan kemerahan pada kulit perlahan mereda.

Manfaat Lain dari Bercinta

Tak hanya berdampak pada hubungan emosional dengan pasangan, hubungan seksual juga menyimpan manfaat lain untuk kesehatan. Aktivitas ini dapat membantu membakar kalori, sekitar 3-4 kalori per menit, saat bercinta dengan intensitas sedang.

Selain itu, pria yang lebih sering mengalami orgasme dapat memiliki risiko kematian lebih rendah dalam jangka panjang. Dikutip dari VinMec, para pakar juga menyebut hubungan seks umumnya aman bagi jantung, selama seseorang mampu melakukan aktivitas fisik ringan, seperti naik dua tangga tanpa nyeri dada.

Selama aktivitas seksual, tubuh juga melepaskan sejumlah hormon penting. Mulai dari oksitosin atau hormon cinta, dopamin dan serotonin atau hormon kebahagiaan, serta endorfin dan adrenalin.

Pelepasan hormon ini membantu meningkatkan suasana hati, mengurangi stres, serta memperbaiki kualitas tidur.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Cek PSA Untuk Ketahui Risiko Gangguan Prostat"
[Gambas:Video 20detik]
(sao/naf)

Berita Terkait