Dibanding Bersepeda, Berjalan Lebih Dianjurkan untuk Jaga Kesehatan Tulang

Dibanding Bersepeda, Berjalan Lebih Dianjurkan untuk Jaga Kesehatan Tulang

Hillariana Ikhlash Devani - detikHealth
Kamis, 02 Jun 2016 09:32 WIB
Dibanding Bersepeda, Berjalan Lebih Dianjurkan untuk Jaga Kesehatan Tulang
Foto: Thinkstock
Jakarta - Beragam aktivitas fisik telah lama dipercaya sebagai sarana untuk menambah kebugaran dan kesehatan tubuh. Nah, untuk menjaga tulang tetap sehat dan kuat, aktivitas fisik seperti apa yang dianjurkan?

Baru-baru ini, salah satu studi yang disampaikan pada European Congress of Endocrinology mengungkapkan bahwa berjalan lebih efektif untuk meningkatan kesehatan tulang. Dalam jangka panjang, berjalan dinilai lebih efektif meningkatkan kesehatan tulang dibanding kegiatan yang tidak menahan beban seperti bersepeda.

"Setiap hari, pria dan wanita perlu latihan moderat untuk menjaga kesehatan. Namun, temuan kami menunjukkan bahwa mereka yang memiliki risiko tulang lemah, lebih baik berjalan saja daripada berenang atau bersepeda," ujar Dr Giovanni Lombardi, penulis utama studi ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pernyataan tersebut senada dengan hasil penelitian sebelumnya dari Istituto Orrtopedico Galeazzi di Milan. Disebutkan bahwa pengendara sepeda balap memiliki risiko lebih tinggi mengidap resorpsi tulang kronis yaitu suatu kondisi di mana kalsium dari tulang dilepaskan dalam aliran darah. Akibatnya, aktivitas fisik seperti bersepeda malah dapat melemahkan tulang.

Baca Juga: Studi: Bayi Lahir Prematur Lebih Berisiko Mengalami Kerapuhan Tulang

Untuk studinya, Lombardi mengukur konstituen tulang serta hormon yang terkait dengan regulasi energi pada dua kelompok responden. Salah satu teori yang bisa menjelaskan efek dari latihan yang berbeda pada pembentukan tulang adalah peran osteocalcin.

"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa osteocalcin berkomunikasi dengan sel-sel beta di pankreas, yang mengatur metabolisme glukosa tubuh," tutur Lombardi.

Hasil studi menunjukkan, dibanding kelompok kontrol, pelari ultramaraton memiliki kadar Procollagen type 1 amino-terminal propeptide (P1NP) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Hal itu menunjukkan mereka dapat mengalihkan energi untuk tulang, tetapi tetap mendapat keuntungan untuk kesehatan tulang dalam jangka panjang.

"Karena berjalan memberikan tubuh beban fisik yang lebih tinggi daripada berenang atau bersepeda, bisa jadi kekuatan ini merangsang jaringan tulang untuk memberikan sinyal ke pankreas untuk membantu memenuhi kebutuhan energi dalam jangka panjang," ujar Lombardi, dikutip dari Science Daily.

Dengan aktivitas seperti berjalan, tulang tidak hanya diam dan menganggur tetapi juga aktif berkomunikasi dengan organ dan jaringan lain untuk mendorong kebutuhan energi tubuh dan energi tulang. Lebih lanjut, menurut Lombardi, studi ini penting karena semakin banyak orang mempelajari interaksi tulang dan metabolisme tubuh. Sehingga, pemahaman terhadap penyakit seperti diabetes dan osteoporosis pun lebih baik.

Baca Juga: Masih Nggak Yakin? Ini Buktinya Jalan Kaki Lebih Sehat Dibanding Naik Mobil (rdn/vit)

Berita Terkait