Baru-baru ini, salah satu studi yang disampaikan pada European Congress of Endocrinology mengungkapkan bahwa berjalan lebih efektif untuk meningkatan kesehatan tulang. Dalam jangka panjang, berjalan dinilai lebih efektif meningkatkan kesehatan tulang dibanding kegiatan yang tidak menahan beban seperti bersepeda.
"Setiap hari, pria dan wanita perlu latihan moderat untuk menjaga kesehatan. Namun, temuan kami menunjukkan bahwa mereka yang memiliki risiko tulang lemah, lebih baik berjalan saja daripada berenang atau bersepeda," ujar Dr Giovanni Lombardi, penulis utama studi ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca Juga: Studi: Bayi Lahir Prematur Lebih Berisiko Mengalami Kerapuhan Tulang
Untuk studinya, Lombardi mengukur konstituen tulang serta hormon yang terkait dengan regulasi energi pada dua kelompok responden. Salah satu teori yang bisa menjelaskan efek dari latihan yang berbeda pada pembentukan tulang adalah peran osteocalcin.
"Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa osteocalcin berkomunikasi dengan sel-sel beta di pankreas, yang mengatur metabolisme glukosa tubuh," tutur Lombardi.
Hasil studi menunjukkan, dibanding kelompok kontrol, pelari ultramaraton memiliki kadar Procollagen type 1 amino-terminal propeptide (P1NP) yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontrol. Hal itu menunjukkan mereka dapat mengalihkan energi untuk tulang, tetapi tetap mendapat keuntungan untuk kesehatan tulang dalam jangka panjang.
"Karena berjalan memberikan tubuh beban fisik yang lebih tinggi daripada berenang atau bersepeda, bisa jadi kekuatan ini merangsang jaringan tulang untuk memberikan sinyal ke pankreas untuk membantu memenuhi kebutuhan energi dalam jangka panjang," ujar Lombardi, dikutip dari Science Daily.
Dengan aktivitas seperti berjalan, tulang tidak hanya diam dan menganggur tetapi juga aktif berkomunikasi dengan organ dan jaringan lain untuk mendorong kebutuhan energi tubuh dan energi tulang. Lebih lanjut, menurut Lombardi, studi ini penting karena semakin banyak orang mempelajari interaksi tulang dan metabolisme tubuh. Sehingga, pemahaman terhadap penyakit seperti diabetes dan osteoporosis pun lebih baik.
Baca Juga: Masih Nggak Yakin? Ini Buktinya Jalan Kaki Lebih Sehat Dibanding Naik Mobil (rdn/vit)











































