Studi: Menemukan Pasangan Ideal Tidak Melulu Bikin Bahagia

Studi: Menemukan Pasangan Ideal Tidak Melulu Bikin Bahagia

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 07 Jun 2016 16:02 WIB
Studi: Menemukan Pasangan Ideal Tidak Melulu Bikin Bahagia
Foto: Thinkstock
Jakarta - Urusan pilih-memilih pasangan hidup, sebagian orang menyimpan daftar karakteristik yang menurutnya harus dimiliki calon pasangannya kelak, atau biasa kita sebut sebagai 'pasangan ideal'. Namun penelitian terbaru mengungkap, menemukan pasangan ideal tidak mesti membawa kebahagiaan lho.

Studi yang dilakukan Daniel Conroy-Beam, mahasiswa psikologi dari University of Texas, Austin ini melibatkan 300-an responden dengan lama hubungan rata-rata enam tahun. Kemudian masing-masing diminta memberikan penilaian dalam skala 1-7 (sangat tidak setuju hingga sangat setuju) pada 27 karakteristik yang dimiliki pasangan ideal.

Karakteristik tersebut di antaranya kepandaian, kebaikan, tanggung jawab, prospek finansial, apakah mereka menarik secara fisik, dan bagaimana kesehatan mereka. Secara umum, ini adalah kualitas yang dicari pria maupun wanita ketika memilih calon pasangan.

Tetapi peneliti sengaja mengesampingkan apakah proses pemilihan ini akan mempengaruhi perasaan dan perilaku mereka, sehingga hasil pengamatan yang didapatkan kelak benar-benar bersifat netral.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hasilnya, kepuasan seseorang terhadap hubungan yang tengah dijalaninya ternyata sama sekali tidak berkaitan dengan kualitas yang dimiliki pasangan idealnya.

"Kebahagiaan bukan bergantung pada menemukan pasangan yang sempurna, tetapi terbaik dari yang ada," ungkap Conroy-Beam seperti dilaporkan Livescience.

Baca juga: Kecocokan dengan Pasangan Bisa Ditentukan Melalui Ciuman

Ketika dihadapkan pada kenyataan, lanjutnya, mereka akan memilih seseorang yang saat itu ada dalam pilihan mereka saja. Jika mungkin ada yang lebih baik dari kategori ideal mereka, maka itu akan lebih baik. Namun dari situlah responden mengaku baru merasakan kepuasan dalam suatu hubungan.

"Selama pasangan yang dimiliki merupakan pilihan terbaik yang ada saat ini, maka mereka akan merasakan kepuasan dalam hubungan. Toh mempunyai pasangan ideal tidak serta-merta membuat seseorang bahagia," timpal Conroy-Beam.

Sayangnya, peneliti tidak menemukan berapa lama kepuasan yang mereka rasakan bisa bertahan lama, sebab peneliti memang tidak mengamati ada tidaknya perubahan kepuasan pada pasangan dari waktu ke waktu.

Baca juga: Lagi Ngetren Jual Rumah Plus Cari Jodoh, Tanda-tanda Frustrasi?

Penelitian lain yang dilakukan University of Bristol mengungkap, kriteria pasangan yang ideal adalah yang sensitif, kooperatif dan suportif. Bukan semata demi kebahagiaan, sebab ketiga karakteristik tersebut ikut menentukan sukses tidaknya Anda dan pasangan untuk menjadi orang tua.

Secara rinci studi ini mengungkapkan bahwa pasangan yang memiliki ketiga karakteristik di atas akan menjadi orangtua yang baik. Sebaliknya, orang yang merasa tidak aman (insecure) dalam hubungannya juga akan cenderung memakai gaya pengasuhan yang tidak begitu ideal.

Merasa tidak aman di sini maksudnya adalah cenderung terlalu perhatian pada pasangan karena khawatir ditinggalkan atau sebaliknya, mereka yang terlalu cuek pada pasangan. (lll/vit)

Berita Terkait