Waspada Jantung Kolaps saat Lari, Ini Saran Dokter soal Surat Keterangan Sehat

Waspada Jantung Kolaps saat Lari, Ini Saran Dokter soal Surat Keterangan Sehat

Sarah Oktaviani Alam - detikHealth
Rabu, 10 Des 2025 15:39 WIB
Waspada Jantung Kolaps saat Lari, Ini Saran Dokter soal Surat Keterangan Sehat
Foto ilustrasi: Getty Images/Ash2016
Jakarta -

Jantung bisa tiba-tiba kolaps saat olahraga, termasuk lari. Karenanya, beberapa event olahraga mensyaratkan peserta untuk melampirkan surat sehat. Cukupkah hanya dengan surat sehat?

Spesialis olahraga, dr Andhika Raspati, SpKO menekankan untuk mawas diri atau mengetahui kemampuan diri sendiri. Misalnya seperti harus tahu kapasitas fisiknya, dalam kondisi sehat atau tidak.

Salah satu yang menjadi perhatian dr Andhika adalah bagaimana sebuah surat keterangan sehat diterbitkan. Sebenarnya, beberapa event lari sudah mengharuskan peserta untuk melampirkan surat keterangan sehat sebagai persyaratannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, sekadar surat sehat memang tidak menjamin keamanan dan keselamatan peserta. Terlebih, faktanya surat sehat mudah sekali dikeluarkan.

"Dan dengan adanya keterangan sehat dari dokter, seolah-olah orangnya 'aman' buat lari," terangnya dalam acara detikSore, Selasa (9/12/2025).

ADVERTISEMENT

"Padahal, with all respect dengan teman-teman sejawat, tapi seringkali kalau misalnya ke fasilitas kesehatan, dateng, minta surat sehat, cuma ditimbang sama tensinya normal, selamat Anda sehat," sambungnya.

Artinya, surat keterangan sehat bisa didapatkan dengan semudah itu. Padahal, seharusnya tidak hanya sekadar mengukur berat badan dan tekanan darah.

"Kalau ada pasien datang terus kemudian bilang mau ultra trail, ya mungkin nggak bisa sama seperti biasa gitu. Minimal EKG," tegasnya.

EKG atau elektrokardiogram merupakan tes sederhana untuk merekam aktivitas listrik jantung. Biasanya digunakan untuk mendeteksi masalah seperti detak jantung tidak teratur (aritmia), serangan jantung, atau penyumbatan pembuluh darah.

"Tapi, jarang lho ada klinik mau bikin surat sehat diarahkan EKG," kata dr Andhika.

Tetap Tahu Kapasitas Diri

Karenanya, dr Andhika tetap mengingatkan orang yang mau mulai berlari untuk mengetahui kapasitas diri. Jika misalnya belum siap untuk event lari seperti ultra trail, coba daftar yang masih ringan dan tidak terlalu jauh jaraknya.

Ketika sudah merasa yakin sanggup dan layak, perlu juga kontrol kesehatan di hari race berlangsung. Bisa dengan smartwatch untuk melihat heart rate atau kondisi yang terjadi pada tubuh.

"Kayak sudah mulai ngerasa kok engap banget ya. Slow down, pelan-pelan. Atau mulai ngerasa nggak nyaman di dada, kliyengan, atau mau pingsan itu bisa menjadi tanda atau alarm tubuh," jelas dr Andhika.

"Kalau lagi race, intinya lo mau ngebut ya monggo. Pace gue segini, yaudah biar aja, sama-sama dapat medali. Terlebih kalau memang merasa tidak fit atau tidur kurang," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sao/up)
Lagi-lagi Kolaps saat Lari
18 Konten
Anjuran 'listen to your body' saat lari tak selalu gampang diterapkan. Ego untuk 'push the limit' dan mendapatkan progres tertentu sesuai target, dapat mengaburkan batas-batas kemampuan fisik. Risiko jantung kolaps mengintai para pelari.

Berita Terkait