Metode Baru Diklaim Bisa Pulihkan Kerusakan Hati Gara-gara Doyan Minum Alkohol

Metode Baru Diklaim Bisa Pulihkan Kerusakan Hati Gara-gara Doyan Minum Alkohol

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Kamis, 09 Jun 2016 14:49 WIB
Metode Baru Diklaim Bisa Pulihkan Kerusakan Hati Gara-gara Doyan Minum Alkohol
Foto: Thinkstock/Fox News
Jakarta - Penyesalan datangnya selalu belakangan. Ini pulalah yang mungkin dirasakan oleh pecandu alkohol ketika akhirnya mereka mengalami kerusakan hati.

Namun baru-baru ini tim peneliti dari University College San Francisco berhasil mengembangkan sebuah metode yang diklaim dapat memulihkan kerusakan hati akibat doyan mengonsumsi minuman beralkohol.

Umumnya, pecandu alkohol mengalami dua jenis kerusakan hati, bisa berupa penyakit liver kronis ataupun sirosis hati yang mematikan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Liver atau hati itu sebenarnya organ yang bisa beregenerasi dengan sendirinya. Ketika terjadi fibrosis, sel-sel hati akan melakukan 'penambalan'," terang peneliti, Dr Golfer Willenbring.

Fibrosis sendiri terjadi ketika sel-sel pada hati yang disebut 'hepatocytes' tak dapat mengimbangi kerusakan pada hati akibat alkohol, penyakit hati seperti hepatitis C, atau penyakit lemak hati akibat kegemukan.

Namun jika jumlah 'tambalan' ini semakin banyak, maka organ hati akan mulai gagal berfungsi. Meskipun hati dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut, jika penurunan fungsinya di bawahnya 20 persen, pasien bisa saja meregang nyawa dalam kurun 2 tahun saja.

Baca juga: Yang Terjadi pada Tubuh Kalau Hati 'Kotor'

"Jadi kalau sudah terjadi fibrosis, itu tandanya Anda memasuki stadium akhir dari penyakit hati kronis," tegas Willenbring seperti dilaporkan Daily Mail.

Inilah yang dilakukan Willenbring dan rekan-rekannya di Heidelberg University Hospital, Jerman. Mereka mengklaim berhasil menemukan cara untuk mengubah 'tambalan' tadi menjadi sel-sel hati yang sehat kembali.

Caranya? Setelah bertahun-tahun, akhirnya mereka sukses mengidentifikasi sebuah adeno-associated virus (AAV) yang mampu menginfeksi 'tambalan' tadi. Ketika percobaan dilakukan, virus tersebut mampu mengubah sel-sel rusak tadi menjadi sel hati yang baru dan sehat.

Willenbring juga mengakui, jumlah sel baru yang dihasilkan metode ini memang relatif kecil atau kurang dari 1 persen. Namun menurutnya, jumlah ini sudah cukup untuk mengurangi fibrosis dan meningkatkan fungsi hati.

"Kalau ini bisa menambah fungsi hati sampai dua persen saja, ada kemungkinan organ hatinya yang rusak tadi bisa melewati masa kritis, dan memperpanjang umur pasien," pungkasnya.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Ada 4 Tipe Mabuk Minuman Keras (lll/vit)

Berita Terkait