Kepada detikHealth, dokter spesialis telinga, hidung dan tenggorokan dari RS PHC Surabaya dan RS Petrokimia Gresik, dr Artono, SpTHT-KL(K), FICS menjelaskan bahwa tanpa disadari dalam proses mendengar terjadi serangkaian hal yang unik.
Untuk memahami seperti apa proses pendengaran terjadi, kenali terlebih dahulu anatomi telinga Anda. Telinga terdiri dari tiga bagian, yakni telinga luar, tengah dan dalam. Telinga luar merupakan bagian yang masih bisa dilihat mata tanpa bantuan alat khusus, yakni daun telinga dan liang telinga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara telinga tengah tak bisa dilihat dengan mata telanjang dan membutuhkan alat khusus, terdiri dari gendang telinga, osikel (tulang pendengaran), saluran tuba eustachius, dan tulang mastoid.
Untuk telinga dalam, biasanya hanya dokter spesialis yang bisa mempelajarinya. Bagian ini terdiri dari koklea (organ Corti) dan labirin (berupa organ keseimbangan.)
"Proses pendengaran dimulai ketika gendang telinga bergetar akibat gelombang suara yang masuk ke liang telinga," ujar dr Artono.
Setelah menggetarkan gendang telinga, getaran tersebut kemudian dilanjutkan ke telinga tengah, lalu disalurkan melalui tiga tulang pendengaran yang dikenal dengan nama osikel.
Osikel ini terdiri dari tulang malleus, incus, dan stapes. Nah, osikel ini berfungsi memperkuat getaran untuk dilanjutkan menuju rambut-rambut halus di dalam koklea.
"Di dalam koklea, energi bunyi tersebut akan diubah menjadi energi listrik dan dihantarkan berupa sinyal listrik melalui saraf pendengaran ke otak. Di otak kemudian akan dipersepsikan sebagai bunyi," jelas dokter yang juga berpraktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya tersebut.
Baca juga: Sering Dilakukan, Tapi Cara Bersihkan Kotoran Telinga Begini Tak Dianjurkan
(ajg/vit)











































