Nutrisionis Retno Pangastuti, DCN, M.Kes., dari RSUP Dr Sardjito mengatakan, 75 persen orang mengalami kenaikan berat badan karena mengonsumsi makanan selingan, makanan yang dikonsumsi di antara waktu makan atau lebih akrab disebut 'ngemil'.
"Waktu puasa otomatis pasti akan turun, karena peluangnya dia untuk makanan selingan udah hilang," jelasnya kepada detikHealth.
Lantas mengapa ada orang yang berpuasa tetapi bobotnya tidak turun sama sekali? Pada dasarnya penurunan atau kenaikan berat badan umumnya dipengaruhi oleh banyak hal. Misalnya faktor genetik. "Itu nanti mempengaruhi kadar leptinnya. Kalau leptinnya cukup, dia nggak gemuk walau makannya banyak," papar dr Andry Hartono, SpGK.
Ada juga orang-orang yang memiliki sistem pencernaan yang sangat efektif, di mana setiap asupan yang masuk ke tubuhnya tercerna dengan baik dan menjadi daging.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mau Turunkan Berat Badan Sambil Puasa? Bisa! Ini Aturannya
Namun yang paling umum ditemukan saat berpuasa adalah perubahan gaya hidup. "Mungkin karena dia kebanyakan tidur di siang harinya, kurang aktivitas, bangun-bangun makan," tandas dokter yang berpraktik di Medical Check-up Clinics, RS Panti Rapih Yogyakarta tersebut.
Pendapat yang sama diutarakan Retno. Menurutnya, porsi makan yang sama tetapi aktivitas berkurang, maka sama halnya dengan menimbun makanan dalam tubuh. Untuk itu disarankan agar yang bersangkutan tetap beraktivitas seperti biasa.
Kalaupun turun, pengurangan bobotnya tidak begitu signifikan. "Kita tidak bisa mematok berapa idealnya, tetapi jika dirata-rata (pengurangan bobotnya, red) 0,5 - 1 kg perminggu, tergantung banyaknya asupan dan bobot tubuh sebelum berpuasa," imbuh Retno.
Baca juga: Waspada! 4 Hal Ini Bisa Ganggu Program Diet Penurunan Berat Badan Saat Puasa
Di sisi lain, kebanyakan tidur bukanlah penyebab lemas saat berpuasa, melainkan kurang tidur. Hal ini dikemukakan pakar kesehatan tidur, dr Andreas Prasadja, RPSGT dari RS Mitra Kemayoran.
"Jangan sampai Anda mengantuk trus memaksakan pulang karena ingin buka puasa di rumah. Padahal mengendara dengan ngantuk sama aja dengan Anda berkendara saat mabuk," pesannya.
Apabila ada kesempatan di kantor, luangkan waktu yang ada untuk tidur barang sebentar atau power nap, semisal selepas shalat Dhuhur selama 20-30 menit untuk memulihkan energi. Lagipula kebanyakan tidur juga biasanya memicu sakit kepala. (lll/vit)











































