Ini Beda Prosedur 3 Tangkal di Bandara dan Pelabuhan Guna Cegah Penyakit Infeksi

Ini Beda Prosedur 3 Tangkal di Bandara dan Pelabuhan Guna Cegah Penyakit Infeksi

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 28 Jun 2016 14:35 WIB
Ini Beda Prosedur 3 Tangkal di Bandara dan Pelabuhan Guna Cegah Penyakit Infeksi
Menkes Nila saat melihat kesiapsiagaan penanganan MERS di Bandara Soekarno-Hatta/ Foto: M Reza
Nusa Dua, Bali - Prinsip 3 tangkal yakni deteksi dini, pencegahan, dan respons diterapkan untuk mencegah masuknya penyakit infeksi dari negara lain. Namun, penerapannya di bandara dan pelabuhan berbeda meski prinsipnya hampir sama. Seperti apa bedanya?

Diungkapkan Kepala Kantor Pelabuhan (KKP) Bali, dr Lucky Tjahjono MKes, di pelabuhan, ketika ada kapal dari luar negeri yang hendak merapat, maka kapal diminta untuk boarding terlebih dulu. Kemudian, petugas KKP akan mengecek kapal tersebut.

"Kita pastikan nggak ada kapal yang bawa vektor, terus krunya sehat, baru dinyatakan clear. Tapi kalau ada yang dicurigai terinfeksi penyakit misalnya, bendera kuning diturunkan, lalu melabuh. Bendera kuning tanda dia mesti dikarantina," tutur dr Lucky saat berbincang dengan wartawan di Nusa Dua, Bali, baru-baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Musim Hujan, Waspada Penyebaran Virus Flu Burung

Khususnya di Bali, dikatakan dr Lucky belum ada kasus anak buah kapal ataupun penumpang dari luar negeri yang positif terinfeksi penyakit dari negara lain. Biasanya, yang diterima KKP adalah rujukam kasus seperti tipus atau demam, bukan yang menyebabkan kepanikan.

Untuk petugas KKP di pelabuhan, jumlahnya lebih sedikit dan tidak 24 jam beroperasi. Sebab, jadwal jaga tim disesuaikan dengan datangnya kapal. Apalagi kebanyakan kapal dari luar negeri membawa barang, toh ada kapal pesiar dengan penumpang pun hanya satu malam saja bersandar di pelabuhan.

Soal mana yang lebih rawan jadi jalur masuknya penyakit infeksi dari negara lain, dr Lucky menyatakan bandaralah yang lebih rawan.

"Di bandara frekuensi keluar masuk orang lebih banyak. Di pelabuhan kita lebih bisa mengisolasi, bisa mencegah supaya nggak masuk dulu, kita dulu yang naik. Bandara lebih padat lalu lintas penumpangnya dan nggak bisa kan kalau pesawat nggak dibolehkan masuk dulu," kata dr Lucky.

Baca juga: Persebaran Virus Zika Lewat Hubungan Intim Ditemukan di AS

(rdn/vit)

Berita Terkait