Di Amerika Serikat terutama survei membuktikan bahwa lebih dari 80 persen wanita pernah atau rutin mencukur rambut kemaluan mereka. Caranya ada yang dengan memakai waxing atau pisau cukur.
Spesialis kandungan dr Tami Rowen dari University of California mengatakan meski studi sebelumnya telah melihat jumlah yang mencukur dan metode yang digunakan, namun belum ada yang melihat motivasi. Dengan alasan itu ia bersama rekannya ingin tahu apa yang mendorong wanita untuk mencukur rambut kemaluan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kemaluannya Gatal-gatal, Ternyata Pria Ini Terjangkit Kutu Kelamin
Dengan mengambil data dari 3.316 wanita usia 18 sampai 65 tahun sebagai sampel representatif nasional, peneliti menemukan 60 persen mencukur rambut kemaluan karena alasan kebersihan. Sekitar 46 persen mengatakan mencukur sudah jadi rutinitas dan sekitar 32 persen mengaku dengan mencukur membuat vaginanya jadi terlihat lebih baik.
Sekitar 56 persen mencukur karena alasan untuk seks. Alasan lainnya 46 persen mencukur ketika akan pergi berlibur dan 40 persen ketika akan melakukan kunjungan memeriksa kesehatan.
"Wanita akan jauh lebih mungkin untuk mencukur rambut kemaluannya apabila pasangan juga mencukur rambut kemaluan mereka dan menginginkan hal yang sama," tulis peneliti dalam laporan yang dipublikasi di JAMA Dermatology.
Mencukur bulu kemaluan hingga saat ini memang belum dibuktikan akan berdampak apa untuk kesehatan. Hanya saja bila tak dilakukan hati-hati peneliti mengingatkan bahwa praktik tersebut dapat berujung pada risiko luka dan infeksi.
"Saya memerhatikan selama beberapa tahun terakhir wanita semakin sadar diri ekstrem untuk alat kelaminnya dan merasa bersalah apabila tidak terawat," tutup Rowen.
Baca juga: Jangan Percaya! 5 Hal Tentang Rambut Kemaluan Ini Cuma Mitos (fds/vit)











































