Menurut spesialis tidur Dr Mark Mahowald dari Stanford University ketika dihadapkan pada situasi tersebut beberapa individu mungkin akan membiarkannya. Alasannya karena terutama dulu orang yang tidur sambil berjalan sering dianggap sedang berada pada tahap 'kehilangan jiwanya', oleh sebab itu apabila dibangunkan paksa malah akan memerangkap jiwa untuk tak kembali.
dr Mark mengatakan padahal nyatanya tidur sambil berjalan merupakan kondisi yang diakibatkan oleh kinerja otak yang tak selaras saat tidur. Bagian otak tengah yang bertanggung jawab terhadap gerak dan perilaku kompleks aktif sementara bagian otak yang menyimpan memori serta pengambilan keputan tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidur sambil berjalan ini adalah termasuk dalam kondisi yang bisa dihadapi manusia. Ia tak selamanya harus berhubungan dengan kondisi gangguan psikiatrik," kata dr Mark seperti dikutip dari Live Science, Selasa (12/7/2016).
Karena tak ada kendali atas tubuh, dr Mark mengatakan sebaiknya orang sekitar yang melihat seseorang dengan kondisi ini dapat membantu agar bisa terhindar dari kecelakaan. Bentuk bantuannya bisa dengan dibangunkan atau mengarahkan menjaganya kembali ke tempat tidur.
Tak ada efek samping berbahaya dari membangunkan tiba-tiba orang yang sedang tidur berjalan. Hanya saja menurut dr Mark menyadarkannya akan sangat sulit.
"Hal terbaik yang bisa Anda lakukan adalah memutar badan mereka dan mengirimnya kembali ke tempat tidur," tutup dr Mark.
Baca juga: Punya Kebiasaan Tidur Sambil Jalan, Wanita Ini Tak Sadar Lukai Diri Sendiri
(fds/up)











































