Terkait hal tesebut, baru-baru ini perusahaan yang bergerak di bidang kebersihan, Vectair System melakukan survei tentang perilaku BAB dan rasa malu yang dimiliki seseorang. Dalam survei itu, dilibatkan 59 orang dewasa di Amerika Serikat dan 103 orang dewasa di Inggris.
"Hasilnya ditemukan bahwa 52 persen responden di dalam negeri dan 56 persen mereka yang berada di luar negeri merasa canggung jika harus BAB di toilet umum. Kemudian, tempat lain yang membuat mereka tak nyaman saat BAB adalah kantor, rumah teman, dan toilet yang hanya terdiri dari satu bilik," kata pihak perusahaan seperti dikutip dari Women's Health.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan Anxiety and Depression Association of America, kecemasan merupakan gangguan mental yang umum terjadi di AS dan memengaruhi lebih dari 40 juta orang dewasa. Dua jenis gangguan kecemasan yang paling sering dialami adalah gangguan kecemasan sosial dan gangguan kecemasan secara umum.
Baca juga: Frekuensi BAB yang Normal Itu 1-2 Kali Sehari, Benarkah?
Dikutip dari Mirror, disebutkan pada mereka yang suka menunda BAB, sering kali mengalami disfungsi pada otot yang digunakan untuk BAB. Bisa jadi pula karena feses yang terlalu menumpuk, yang bersangkutan mengalami sembelit kronis. Sebab terlalu sering menunda BAB bisa menyebabkan konsistensi tinja mengeras. Tinja yang mengeras membuat pengeluarannya tidak lancar.
Tinja yang mengeras ini bahkan bisa menyumbat usus. Ada pula yang mengatakan, racun-racun dalam tinja akan terserap kembali ke dalam tubuh. "Saat feses mengering, bisa memblokir sistem di tubuh sehingga berdampak pada usus," kata Konstantin Monastyrsky, penulis buku Gut Sense.
Sementara, Kyle D Staller, pakar pencernaan dari Massachusetts General Hospital menambahkan kebiasaan menahan BAB selain mengakibatkan disfungsi otot yang digunakan untuk BAB juga menjadikan limbah menumpuk di tubuh. Akibatnya memang berdampak pada usus.
"Sampai akhirnya perlu dilakukan operasi. Jika tidak ditangani, usus yang kena dampaknya ini bisa jadi penyebab kematian," kata Staller.
Baca juga: Lancar Tidaknya BAB Pengaruhi Berat Badan Seseorang? Ini Kata Ahli
(rdn/vit)











































