Masa Orientasi di Sekolah Ini Diisi dengan Sosialisasi Alzheimer

Masa Orientasi di Sekolah Ini Diisi dengan Sosialisasi Alzheimer

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Senin, 18 Jul 2016 12:30 WIB
Masa Orientasi di Sekolah Ini Diisi dengan Sosialisasi Alzheimer
Foto: uyung
Jakarta - Sudah bukan zamannya lagi masa orientasi sekolah diisi dengan perploncoan. Beberapa sekolah di Jakarta mengisinya dengan sosialisasi penyakit pikun dan Alzheimer.

Salah satu sekolah yang menggelar sosialisasi Alzheimer untuk siswa baru adalah SMP Negeri 51 Pondok Bambu, Jakarta Timur. Terbagi dalam 3 sesi, para siswa baru secara bergantian mendengarkan presentasi dan berdiskusi dengan 3 relawan dari Alzheimer's Indonesia.

"Saya kira bagus sekali untuk menanamkan kepedulian. Banyak dari para siswa ini tinggal dengan orang pikun," kata Kwartin Askarini, MPd, Kepala SMPN 51 kepada detikHealth, Senin (18/6/2017).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kurangnya pemahaman tentang penyakit Alzheimer maupun pikun secara umum, membuat para pengidapnya kurang mendapat perhatian. Dicontohkan oleh Kwartin, lansia yang mulai pikun sering mengulang-ulang pertanyaan. Bagi anak cucu yang tidak punya pemahaman tentang penyakit pikun, perilaku ini sering dianggap menyebalkan.

"Kadang cucunya malah jadi marah-marah, atau malah ditertawakan," kata Kwartin.

Baca juga: Satu Lagi Bukti Olahraga Bisa Memperkuat Ingatan



Alzheimer merupakan salah satu penyakit yang bisa menyebabkan demensia atau pikun. Alzheimer's Disesase International memperkirakan jumlah pengidap demensia atau pikun telah mencapai 1,2 juta pada 2015, dan diprediksi meningkat menjadi 2,2 juta pada 2030 dan 4 juta pada 2015.

Beban yang harus ditanggung cukup besar. Di negara-negara berpengahasilan rendah, biaya yang dibutuhkan untuk menangani penyakit pikun diperkirakan mencapai Rp 29 triliun/tahun dan akan terus meningkat hingga Rp 53 triliun/tahun pada 2015.



Baca juga: Curhat Kelly, Takut Lupa Anak karena Didiagnosis Demensia di Usia 42 Tahun (up/vit)

Berita Terkait