Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation tersebut, seseorang yang menonton TV lebih dari 5 jam sehari punya risiko 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalami kematian akibat penggumpalan darah di paru. Di kalangan dokter, kondisi ini disebut pulmonary embolism.
Pulmonary embolism atau embolisme paru bisa sangat mematikan karena menyumbat aliran darah. Jika pembuluh darah yang tersumbat pembuluh yang menuju jantung, maka dampaknya adalah kegagalan fungsi jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Duh! Si Kecil Main Gadget Melulu, Orang Tua Harus Bagaimana?
Saat dibandingkan dengan gaya hidupnya, terungkap bahwa kebiasaan menonton TV selama 2,5 jam hingga 5 jam perhari memberikan risiko embolisme paru 70 persen lebih tinggi dibandingkan menontin TV kurang dari 2,5 jam sehari. Tiap tambahan waktu 2 jam menonton TV, risikonya meningkat 40 persen.
Duduk berlama-lama, baik untuk menonton TV maupun melakukan kegiatan lain, memang tidak dianjurkan. Untuk mengurangi dampak buruk dari kurang gerak, para peneliti memberikan sejumlah saran.
"Setelah kira-kira satu jam, berdiri, lakukan peregangan, berjalan-jalan, atau selama menonton TV, tegangkan dan rilekskan otot kaki selama 5 menit," kata Dr Hiroyasu Iso yang memimpin penelitian ini, dikutip dari Livescience, Selasa (26/7/2016).
Baca juga: Awas! Keseringan Nonton TV, Anak Bisa Punya Kepadatan Tulang Lebih Rendah
(up/vit)











































