Penelitian tahun lalu di Finlandia membuktikan bahwa terjadi peningkatan penggunaan sauna tekait penurunan tingkat kematian akibatpenyakit kardiovaskular. Penelitian ini diikuti oleh 2.300 orang pria berumur rata-rata 20 tahun.
Dari penelitian tersebut, di antara pria yang mengunjungi sauna seminggu sekali, separuh dari mereka meninggal dalam rentang waktu tertentu. Sedangkan pria yang mengunjungi sauna dua hingga tiga kali dalam seminggu hanya memiliki tingkat kematian sebesar 38 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Suhu Panas Bisa Menurunkan Berat Badan?
Sedangkan dilansir Health.Harvard.edu, dr Harvey Simon dari Harvard Mens Health Watch, menuturkan saat melakukan sauna, denyut nadi akan meningkat sebesar 30 persen atau lebih. Sehingga jantung bekerja dua kali lipat dalam memompa darah yang sebagian besar akan dialirkan ke kulit.
Aliran darah yang dipompa dua kali lipat oleh jantung justru akan menjauhi aliran pada organ-organ internal. Meskipun, pada beberapa orang tekanan darah mereka mungkin meningkat dan pada beberapa orang lainnya, sauna membuat tekanan darah mereka menurun.
"Tapi, pasien dengan tekanan darah kurang terkontrol, irama jantung abnormal, angina tidak stabil, gagal jantung atau pasien dengan penyakit jantung, kemudian ibu hamil disarankan untuk menjaga suhu tubuh sehingga tak terlalu dianjurkan melakukan sauna," kata Simon.
Baca juga: Rajin Sauna Terbukti Kurangi Risiko Penyakit Jantung
(rdn/vit)











































