Cyber bullying menurut dr Catharine Mayung Sambo, SpA, dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) termasuk ke dalam bentuk kekerasan terhadap anak. Ada banyak bentuk cyber bullying namun yang paling umum adalah bentuk ejekan atau hinaan langsung.
Pemicunya berbagai sebab dan kadang bisa karena perilaku anak sendiri. Sebagai contoh mengunggah foto atau membuat status yang cukup kontroversial sehingga mengundang perhatian banyak orang membuatnya menjadi viral.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bisa Meruntuhkan Reputasi dalam Sekejap, Ini Kejamnya Cyber Bullying
Pada kasus di mana cyber bullying sudah terjadi dan anak merasa tertekan tentu sudah sulit. Oleh karena itu dr Mayung mengatakan langkah pencegahan lebih baik dengan orang tua turut aktif mengikuti perkembangan media sosial anak dan berkomunikasi menanamkan nilai-nilai yang baik.
Bila tak seperti itu anak rentan untuk mengambil ilmu dan nilai apa saja yang ada dalam internet membentuk kepribadiannya saat menggunakan media sosial.
"Media itu menggambar image. Ketika anak yang nggak tahu apa-apa melihat sesuatu dipuji dianggap keren itulah yang akan diadopsi sebagai role model," kata dr Mayung.
Baca juga: Hal Sepele Seperti Ini Bisa Picu Anak Jadi Pelaku Bullying Lho
(fds/vit)











































