"Kondisi ini disebabkan oleh faktor hormonal dan tidak bisa dicegah karena (bisa) akan muncul ketika hamil," kata Dr dr Em Yunir, SpPD, K-EMD, FINASIM dari RS Cipto Mangunkusumo, di sela-sela acara Partnership in Diabetes Control di Indonesia (PDCI) di Hotel Icon, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/7/2016).
Menurut dr Yunir, kondisi meningkatnya kadar gula darah saat hamil hanya dialami oleh sekitar 3-5 persen wanita saja. Namun bila tidak ditangani dengan benar, kondisi ini akan mempengaruhi ibu dan anak dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satunya bisa membuat bayi lahir besar atau big giant saat dilahirkan sehingga menyulitkan ibunya. Selain itu anak juga tidak bisa langsung napas spontan dan risiko penyakit metabolik seperti hipertensi pada anak ketika dewasa," lanjut dr Yunir yang juga aktif di PERSADIA (Persatuan Diabetes Indonesia).
Sementara itu, dokter kandungan dari RS Bunda Jakarta, dr Aryando Pradana alias dr Nando pernah mengatakan penyebab diabetes gestational antara lain perubahan metabolisme karbohidrat dan glukosa. Dampaknya adalah kadar gula darah yang tidak terkontrol.
"Dampaknya bisa mengakibatkan berat janin yang sangat besar, bisa sampai diatas 4.500 gram dan juga kematian janin secara tiba-tiba atau sudden death," kata dr Nando saat dihubungi beberapa waktu lalu.
Baca juga: Ibu Hamil dengan Diabetes Gestasional, Lemak pada Tubuh Bayi Bisa Meningkat
Meski sulit, kondisi ini bisa dicegah. Caranya dengan melakukan monitoring gula darah secara rutin, olahraga, dan melakukan diet khusus dan obat sesuai anjuran dokter.
"Bisa juga dengan melakukan skrining pada minggu ke 24 atau 6 bulan dan minggu ke 32 atau bulan ke 7. Pada bulan itu, kemungkinan menemukan diabetes lebih besar," imbuh dr Yunir.
(fds/fds)











































