Donor Stem Cell Tidak Bisa Sembarangan, Ada Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Donor Stem Cell Tidak Bisa Sembarangan, Ada Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Puti Aini Yasmin - detikHealth
Rabu, 03 Agu 2016 16:39 WIB
Donor Stem Cell Tidak Bisa Sembarangan, Ada Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Ilustrasi peneliti stem cell (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Stem cell atau sel punca untuk terapi kondisi medis tertentu bisa didapat melalui donor. Namun ini tidak bisa dilakukan sembarangan, ada hal-hal yang perlu diperhatikan.

Menurut Dr dr Fonny Josh, SpBP-RE(KBM), stem cell bida diperoleh dari donor atau dari tubuh orang lain. Namun donor stem cell harus memenuhi sejumlah syarat. Apa saja?

"Stem cell harus dicek dan dibersihkan terlebih dahulu karena stem cell memiliki kemungkinan menularkan penyakit seperti HIV dan hepatitis," terang dr Fonny.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah kecocokan stem cell donor dengan si penerima. Karena itu setelah stem cell dicek dan dibersihkan, perlu dites kecocokanya dengan tubuh penerima.

"Jika cocok maka pemberian stem cell boleh dilakukan," tambah dr Fonny.

Dalam acara temu media Komite Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) 2016, dr Fonny juga menjelaskan bahwa umumnya semua sel dapat diprogram untuk menjadi stem sell atau di-reprogram. Nah, stem cell tersebut dapat diperoleh dari darah, tali pusat, ari-ari, sumsum tulang, lemak, bahkan hati. Namun beda sumber beda juga kapasitasnya.

Baca juga: Meski Jadi Harapan Baru Dunia Medis, Jangan Sembarang Percaya Klaim Stem Cell

Indra Bachtiar, PhD, peneliti stem cell di Biofarma Adiluhung beberapa waktu lalu menjelaskan ada 3 jenis stem cell dewasa. Pertama, hematopoietic stem cells (HSC) yang fungsinya untuk pembentukan darah, seperti pembuluh darah, darah putih, dan darah merah. Sumber HSC dari darah tali pusat dan darah tepi.

Kedua, mesenchymal stem cells (MSC) yang fungsinya untuk pembentukan jaringan, seperti jaringan tulang, liver, dan lain-lain. Sumber MSC dari sum-sum tulang belakang, jaringan adipose, dan tali pusat. Ketiga, neural stem cells (NSC) untuk pembentukan otak, di mana berguna untuk mengobati penyakit parkinson dan neurodegeneratif. Sumber NSC dari otak.

Perlu diperhatikan pula, stem cell pada setiap orang berbeda. Semakin tua, jumlah stem cell pada orang tersebut semakin sedikit. "Sementara semakin muda maka jumlahnya semakin banyak," terang dr Fonny yang juga Ketua Komite PIT PERAPI 2016.

Diterangkan dr Fonny, semakin kecil atau muda tingkat stem cell yang masuk ke tubuh maka tubuh tidak mengenalinya sebagai benda asing. Dengan demikian stem cell yang masuk tidak ditolak oleh tubuh.

Indra Bachtiar menuturkan pada saat manusia lahir, jumlah stem cell yang dimiliki 1/10 ribu. Saat remaja, 1/100 ribu. Saat usia 30 tahun, 1/250 ribu. Saat usia 50 tahun, 1/400 ribu. Sementara saat seseorang berusia 80 tahun jumlah stem cell yang dimiliki adalah 1 per 2 juta.

Baca juga: Terapi Stem Cell Kian Populer, Hati-hati Ada Penawaran yang Tak Jelas (vit/vit)

Berita Terkait