Menyusui Bisa Sebabkan Payudara Kanan dan Kiri Beda Ukuran?

Pekan Menyusui Sedunia

Menyusui Bisa Sebabkan Payudara Kanan dan Kiri Beda Ukuran?

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Kamis, 04 Agu 2016 18:01 WIB
Menyusui Bisa Sebabkan Payudara Kanan dan Kiri Beda Ukuran?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Salah satu masalah yang sering dikeluhkan oleh para ibu menyusui adalah ukuran payudara yang berbeda antara kanan dan kiri. Menurut dokter, hal ini biasanya terjadi karena kesalahan ibu saat memberikan ASI pada bayi.

Seperti disampaikan oleh dr Sylvia Haryeny, IBCLC, produksi ASI pada dasarnya dikendalikan oleh payudara itu sendiri. Ada suatu zat di dalam ASI yang dapat mengurangi atau mencegah (inhibit) produksi ASI.

"Bila ada banyak ASI tertinggal di dalam satu payudara, zat pencegah atau inhibitor tersebut menghentikan sel-sel pembuat ASI agar tidak membuat lagi. Penghentian ini membantu melindungi payudara yang di dalamnya masih tertinggal banyak ASI tersebut dari bahaya efek kepenuhan," tutur dokter yang merupakan konselor laktasi di RS Hermina Bekasi tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, proses tersebut jelas diperlukan bila bayi meninggal atau berhenti menyusu untuk alasan lainnya. Bila ASI dikeluarkan, lewat penyusuan atau diperah, inhibitor juga turut dikeluarkan. Dari situ, payudara tersebut kemudian akan membuat ASI lagi.

Baca juga: Perjuangan Perah ASI di Tempat Umum: Oleh-oleh Hilang dan Koper Diambil Polisi

Proses inilah yang kemudian menjadi alasan mengapa bila bayi berhenti menyusu dari satu payudara, payudara tersebut berhenti menghasilkan ASI.

"Bila bayi lebih banyak menyusu pada satu payudara, payudara tersebut menghasilkan lebih banyak ASI dan ukurannya menjadi lebih besar dibandingkan payudara yang satunya," terang dokter yang akrab disapa dr Sylvi tersebut.

Nah, agar satu payudara terus menghasilkan ASI, maka ASI yang ada di dalamnya harus dikeluarkan. Bila bayi tidak dapat menyusu dari salah satu atau kedua payudara, ASI harus dikeluarkan dengan pemerahan untuk memungkinkan produksi ASI berlanjut. "Jadi bila tidak sedang bersama bayi, misalnya saat bekerja, ibu perlu mengeluarkan ASI secara rutin untuk menjaga supaya inhibitor tidak terus berada di dalam payudara," pesan dr Sylvi.

Senada dengan dr Sylvi, dr Asti Praborini, SpA, IBCLC dari RS Permata Depok juga menuturkan bahwa semakin sering ibu menyusui secara efektif, maka semakin banyak ASI yang diproduksi.

Agar produksi ASI di kedua payudara bisa seimbang, dr Asti menganjurkan para ibu untuk tetap melanjutkan menyusui bergantian di kedua payudara. Ini supaya rangsangan yang diterima masing-masing payudara sama, sehingga lambat laun produksi akan seimbang kembali di kedua payudara.

Baca juga: Kriteria Bayi Seperti Ini yang Umumnya Butuh ASI Donor (ajg/vit)

Berita Terkait