Esti, salah satu pembaca detikHealth, menuturkan punya pengalaman memerah ASI di semak-semak tepi pantai. Saat itu, dia memang tengah mengikuti kegiatan kantor tempatnya bekerja di Lombok sehingga harus berjauhan dari si kecil yang berada di Jakarta. Di sela-sela kegiatan, Esti dan teman-temannya berjalan-jalan ke pantai.
"Saya dan seorang teman, kebetulan ibu menyusui juga, memerah ASI di dekat semak-semak di pinggir pantai. Kebetulan tidak bawa apron, tapi tertutup dengan kerudung," kisah Esti.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bukan kegiatan yang mudah memang. Karena meski aktivitas memerah ASI tertutup kerudung, orang yang kebetulan lewat pasti melihat ke arah mereka berdua dengan pandangan menyelidik. "Sedang memerah ASI," begitu kata Esti setiap kali ada orang yang melambatkan langkah di dekatnya.
Baca juga: Listrik Padam berjam-jam, Ibu Muda Ini Gotong-gotong ASI ke Rumah Tetangga
Sekitar satu jam Esti memerah ASI. Meski tidak terlalu nyaman lantaran harus memerah ASI di tepi pantai, tapi untunglah tidak mempengaruhi ASI yang diperah.
"Dalam perjalanan ke hotel, saya juga masih sempat memerah ASI. Baru di hotel, ASI perahnya disimpan di freezer hotel," sambung Esti yang kala itu anaknya baru berusia sekitar 4 bulan.
Bagaimana dengan Anda para Ibu Menyusui, apakah punya pengalaman tak terlupakan saat memberikan ASI atau memerah ASI? Yuk bagi cerita Anda ke redaksi@detikhealth.com.
Siapa tahu kisah Anda membuat ibu-ibu lain lebih bersemangat dan terinspirasi untuk selalu memberikan ASI-nya kepada si kecil. Ditunggu ceritanya ya, Bu!
Baca juga: Perjuangan Perah ASI di Tempat Umum: Oleh-oleh Hilang dan Koper Diambil Polisi (vit/vit)











































