Di Ramadan tahun ini, bayi Gilang masih berusia 5 bulan dan masih mendapat ASI secara eksklusif. Namun Gilang ingin menjalankan ibadah puasa meski masih memberi ASI. Untuk itu dia mempersiapkan tekad bulat dengan segala macam tantangannya.
"8 Jam di kantor saat puasa hanya mampu membawa pulang 400 ml asi sedangkan anak di rumah menghabiskan 600 ml. Mau tak mau stok di rumah pun kian menipis karena defisit perahan ASI," tutur Gilang dalam pesan tertulisnya kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ingat Ya, Tak Perlu Minum Suplemen Agar ASI Jadi 'Kental'
"Satu tangan memasak, satu tangan memegang pompa ASI," tambah Gilang.
"Tekad bulat untuk puasa dan tetap memberi ASI untuk anak pun saya lalui dengan berkecukupan walaupun 1 bulan tersebut jujur saya kurang tidur dan memerlukan setidaknya 5 porsi makan setiap harinya," imbuh Gilang.
Namun letih itu berbuah manis. Gilang akhirnya bisa tersenyum bahagia bisa menjalankan ibadah puasa sekaligus memenuhi hak anaknya untuk mendapatkan ASI eksklusif.
Baca juga: Mulanya ASI Hanya Beberapa Tetes, Ini Perjuangan Meri Menyusui Bayinya
(vit/up)











































