Hanya Makan Buah dan Sayur Bisa Pangkas Risiko Diabetes, Mitos atau Fakta?

Hanya Makan Buah dan Sayur Bisa Pangkas Risiko Diabetes, Mitos atau Fakta?

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Minggu, 14 Agu 2016 16:06 WIB
Hanya Makan Buah dan Sayur Bisa Pangkas Risiko Diabetes, Mitos atau Fakta?
Foto: Thinkstock
Jakarta - Ada teori yang menyebutkan bahwa konsumsi hanya buah dan sayur, tanpa lauk-pauk yang diolah, dapat menurunkan risiko berbagai macam penyakit. Mulai dari diabetes, jantung hingga penyakit kronis lainnya.

Kepada detikHealth, ahli gizi Rita Ramayulis, DCN, M.Kes, menjelaskan bahwa manfaat tersebut pada dasarnya hanya bisa didapat jika diet diterapkan dalam jangka pendek dan dalam waktu tertentu saja.

"Iya kalau dalam waktu tertentu saja maka pola itu dapat berperan sebagai detoksifikasi atau proses pembuangan racun atau zat toksik dalam tubuh. Namun jika dilakukan dalam waktu lama, risikonya justru defisiensi gizi," tutur Rita, yang juga merupakan seorang dosen di Politeknik Kesehatan Negeri Jakarta II tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk hidup sehat dan terbebas dari risiko penyakit, Rita menegaskan sebenarnya Anda tak perlu mengubah drastis pola makan dengan 'mendewakan' buah dan sayur saja. Pola makan seimbang yang lengkap dengan karbohidrat dan protein juga tetap bisa dilakukan, asal tetap mengikuti rambunya.

"Sebenarnya kalau mau terhindar dari berbagai penyakit tidak menular seperti hipertensi atau diabetes, Anda justru harus tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Tapi ingat, batasi jumlah gula, garam dan lemak," pesan Rita.

Baca juga: Segar dan Sehat, Ini Buah-buahan yang Dianjurkan untuk Pasien Diabetes

Jumlah gula yang dimaksud khususnya adalah gula yang dicampurkan dalam minuman dan makanan manis. Sementara penggunaan garam, biasanya lebih dikhususkan pada garam saat memasak. Jauhi juga makanan instan karena biasanya mengandung tinggi garam. Untuk lemak, hindari terlalu banyak mengonsumsi minyak, misalnya dalam bentuk gorengan.

"Sayur dan buah saja tidak bisa memenuhi kebutuhan protein, padahal protein dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan pemeliharaan jaringan," imbuh Rita.

Demikian juga disampaikan oleh Dr dr Samuel Oetoro, SpGK dari MRCCC Siloam Hospital Semanggi. Menurutnya meskipun buah dan sayur kaya akan vitamin, mineral, serat, enzim pencernaan, serta air, namun untuk tubuh sehat Anda tetap memerlukan asupan lain. Beberapa asupan sehat yang juga penting di antaranya kacang-kacangan, ikan dan susu.

(ajg/vit)

Berita Terkait