Di satu sisi, ejekan dari lingkungan bisa saja menjadi motivasi untuk memodifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat dan tidak gemuk lagi. Namun bagaimanapun, bullying bisa memberikan dampak sangat buruk bagi perkembangan psikologis remaja.
Psikolog anak dari Universitas Tarumanagara, Naomi Soetikno menyebut orang tua punya peran penting dalam mendampingi anak yang dibully karena gemuk. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menumbuhkan rasa penerimaan diri pada si anak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sisi Lain Michael Phelps, Pengidap ADHD yang Jadi Bintang Olimpiade
Selanjutnya, anak harus diajak mengenali kelebihan dan kekurangannya. Termasuk dalam kekurangannya adalah ketidakmampuan mengontrol nafsu makan. Tentunya tidak cukup hanya dikenali, melainkan harus pula dipahami dampaknya.
Pemahaman bahwa gemuk membuat anak-anak kurang aktif, penting untuk ditanamkan. Harapannya agar mereka tertantang untuk mencari cara mengatasi kondisinya. Baik dengan mengurangi porsi makan, maupun dengan meningkatkan aktivitas fisik.
Terkait dengan bullying dari lingkungan, orang tua disarankan untuk selalu mendampingi anak. Tidak selalu dengan memasang badan, melainkan memberi kesempatan bagi mereka untuk mengatasi masalahnya sendiri.
"Ini semua dilakukan dengan bimbingan orang tua," tegasnya.
Baca juga: Cyber Bullying Kadang Bisa Dipicu si Anak Sendiri (up/vit)











































