Dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, dr Yovita Ananta, SpA, IBCLC, MHSM, menjelaskan bahwa dengan rutin menyusui maka hormon yang berkaitan dengan proses tersebut, yakni hormon prolaktin dan oksitosin akan terstimulasi dengan baik.
Menurut dr Yovita, ibu-ibu yang pasca melahirkan tidak rutin menyusui keseimbangan hormonnya bisa tidak terjaga, terutama jika dibandingkan dengan mereka yang menyusui setidaknya selama enam bulan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bayi Terbiasa Minum ASI Perah, Adakah Pengaruhnya?
Ia melanjutkan, penurunan risiko kanker payudara ini juga terjadi pada wanita yang menyusui setidaknya minimal enam bulan.
Sebelumnya dr Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM juga menuturkan hal serupa. Menurutnya, ibu-ibu yang menyusui selama 2 tahun atau lebih akan terhindar dari risiko kanker. Hal ini karena di dalam ASI ada zat HAMLET (Human Alpha-lactalbumin Made Lethal to Tumour cells) yang bisa mencegah ibu dari penyakit kanker, termasuk kanker payudara dan kanker serviks.
HAMLET merupakan zat yang terkandung dalam ASI. HAMLET diketahui dapat membunuh 40 jenis sel kanker dengan keuntungan tidak akan merusak sel-sel yang sehat.
HAMLET ditemukan secara tidak sengaja ketika para peneliti sedang menyelidiki sifat anti bakteri yang ada di ASI. Zat ini terdiri dari protein dan asam lemak yang ditemukan secara alami dalam ASI.
Baca juga: Beri Sambal atau Obat Pahit di Payudara Saat Menyapih, Anak Bisa Trauma
(ajg/vit)











































