Seperti disampaikan oleh dr Nindita Hapsari Susanti, SpKK dari Klinik Bintaro Skin House, bahwa neurodermatitis biasanya diawali dengan rasa gatal akibat suatu hal, misalnya gigitan serangga atau iritasi kulit. Namun lama-kelamaan saat digaruk, rasa gatal akan semakin bertambah.
"Kebiasaan menggaruk ini biasanya dilakukan di waktu senggang, dan penderita sering tidak bisa mengendalikan diri untuk tidak melakukannya sampai lecet dan perih," ujar dr Nindita kepada detikHealth beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab neurodermatitis tidak diketahui secara pasti, namun pada sebagian kasus kondisi ini terkait dengan kondisi kulit kering, riwayat ekstrem, stres dan cemas. "Kebiasaan menggaruk atau menggosok kulit terus-menerus dapat mengakibatkan risiko terjadinya infeksi kulit, jaringan parut dan gangguan tidur," imbuhnya.
Terapi yang diberikan oleh dokter adalah kortikosteroid dengan potensi yang disesuaikan dengan keparahan ruam, antigatal, serta antibiotik jika terdapat infeksi.
Perawatan lainnya yakni dengan menggunakan sabun berpelembab tanpa pewangi dan pewarna yang dapat mengiritasi kulit. Setelah menggunakan sabun, bilaslah dengan air sampai bersih, keringkan dengan lembut dan gunakan pelembab setelahnya.
Yang terpenting, pasien dianjurkan untuk menghindari stres atau cemas berlebih. "Harus ada niat yang kuat pada diri sendiri untuk tidak menggaruk atau menggosok kulit untuk 'memutus' siklus gatal-gatal tersebut," pesan dr Nindita.
Baca juga: Hendak Jaga Kebersihan Miss V dengan Douching? Perhatikan Dulu Hal Ini (ajg/vit)











































