Menurut laporan, seluruh kasus yang sudah dikonfirmasi tersebut terjadi di area Aljunied di mana sebagian besar pasien adalah pekerja konstruksi asing. Sebanyak 34 di antaranya sudah pulih namun selama investigasi berlangsung seluruh aktivitas di area konstruksi tersebut dihentikan.
The National Environment Agency (NEA) sejak pertama kali kasus mencuat pada Sabtu (27/8/2016) lalu telah memeriksa lebih dari 900 tempat dan melakukan pemberantasan sarang nyamuk besar-besaran. Para pekerja di gedung tinggi bahkan sempat diminta untuk mengosongkan bangunan untuk dilakukan penyemprotan insektisida.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"NEA pergi mendatangi semua rumah, mengecek dapur dan kamar mandi. Mereka memberi kita botol kecil penolak serangga tapi kita baru saja membeli botol yang besar hari ini," kata salah satu warga, Tommy Fan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (30/8/2016).
"Saya sedikit khawatir karena istri saya sekarang sedang mencoba hamil. Zika sepertinya menyebar lebih cepat dari dengue," sambungnya.
Kabar Zika yang kini menyebar di Singapura memang menimbulkan reaksi dari banyak pihak. Australia, Korea Selatan, dan Taiwan telah melansir peringatan bepergian ke Singapura sementara negara tetangga seperti Indonesia dan Malaysia mengawasi ketat bandara dan pintu masuk lainnya dengan thermal scanner.
Baca juga: Waspadai Zika dengan Tes Darah Jika Demam Setelah Bepergian dari Singapura
(fds/vit)











































