Hanya Suami atau Istri yang Sedang Mood, Haruskah Bercinta Tetap Dilakukan?

Hanya Suami atau Istri yang Sedang Mood, Haruskah Bercinta Tetap Dilakukan?

Radian Nyi Sukmasari - detikHealth
Selasa, 13 Sep 2016 19:31 WIB
Hanya Suami atau Istri yang Sedang Mood, Haruskah Bercinta Tetap Dilakukan?
Foto: ilustrasi/thinkstock
Jakarta - Hanya suami atau istri saja yang sedang bergairah dan ingin bercinta. Jika seperti itu, apakah aktivitas bercinta harus tetap dilakukan atau dengan kata lain, dipaksakan?

Menurut pakar seks Gabrielle Morissey, pada prinsipnya seks adalah kegiatan suami dan istri. Kemudian, hubungan seks yang baik berarti bisa dinikmati sejak awal sehingga libido seseorang pun bisa meningkat. Sebaliknya, ketika seseorang tak bisa menikmati seks maka ia akan mengasosiasikan hubungan seks dengan sesuatu yang tidak nyaman, tidak bisa membuat intim dirinya dengan pasangan dan tidak menyenangkan.

"Jadi kenapa Anda harus memaksakan diri ketika memang sedang tidak ingin melakukannya? Yang ada justru suasana hati Anda makin buruk dan tidak mood. Untuk itu, jangan memaksakan diri dan jika Anda yang ingin bercinta tapi pasangan sedang tidak mood, jangan tekan dan paksa dia," kata Morissey dikutip dari Body and Soul.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada detikHealth beberapa waktu, pengamat kesehatan seksual dr Andri Wananda MS mengatakan pada prinsipnya, hubungan seksual yang sehat dan ideal memiliki tiga unsur. Pertama, hubungan seks dilakukan saat kedua pasangan bugar secara fisik dan psikis. Misalnya kondisi tubuh sedang tidak drop atau kelelahan dan secara psikis, pasangan tidak sedang stres.

Baca juga: Ini Akibatnya Jika Melewatkan Foreplay Saat Bercinta

"Kemudian, hubungan seks dilakukan atas kehendak bersama dan pastinya dilakukan secara higienis, bersih, serta tidak boleh sampai mengganggu kesehatan atau membuat cedera fisik pasangan," kata pria yang juga menjadi staf pengajar di Universitas Tarumanagara ini.

Dikutip dari Science of Relationship, peneliti seks Lisa Day MA dan Dr Amy Muise mengungkapkan dari studi yang mereka lakukan, terlihat bahwa ketika salah satu pihak ingin bercinta tetapi pasangannya tidak bergairah, termotivasi untuk memenuhi kebutuhan seksual pasangannya bisa menguntungkan kedua belah pihak.

Misalnya, saat istri sedang tidak mood bercinta lalu suami mencari tahu apa kebutuhan seks sang istri, maka suami bisa merasa mampu memenuhi kebutuhan seks istrinya. Jika itu berhasil, istri jadi bergairah sehingga bisa menimbulkan kesenangan baik bagi suami maupun istri. Tapi, ketika suami bisa menerima bahwa sang istri sedang tidak mood, maka secara tak langsung ia bisa memahami kebutuhan seks istrinya saat itu.

"Bagian penting dari sebuah hubungan adalah bisa berjalan selaras dan responsif terhadap kebutuhan masing-masing. Termasuk juga memahami dan menerima kebutuhan pasangan untuk tidak terlibat dalam aktivitas seksual," kata Lisa.

Baca juga: Kehamilan Makin Besar, Apa yang Harus Diperhatikan Saat Bercinta?


(rdn/vit)

Berita Terkait